Menuju konten utama

Tips Menyusui Bayi Kembar Agar Sukses ASI Ekslusif Menurut IDAI

Bayi kembar dapat disusui dengan beberapa cara, yaitu secara simultan, atau terpisah sesuai kebutuhan masing-masing bayi, serta bergantian.

Tips Menyusui Bayi Kembar Agar Sukses ASI Ekslusif Menurut IDAI
Ilustrasi bayi kembar. foto/istockphoto

tirto.id - Memiliki bayi kembar menjadi impian bagi beberapa pasangan. Bayi kembar biasanya kembar dua, tetapi kadang-kadang mungkin lebih (multipel), yaitu kembar tiga (triplet) atau bahkan kembar empat (quadriplet).

Bayi kembar mungkin berasal dari satu pembuahan (monozygote ) atau memang ada dua pembuahan (dizygote).

Namun, saat memiliki bayi kembar tak jarang ibu juga kesulitan untuk mengatur dan memberikan ASI ekslusif bagi buah hatinya.

Bahkan, banyak kalangan menyangka bahwa menyusui bayi kembar adalah sulit, dan air susu ibu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan dua, tiga atau lebih bayi.

Padahal, dengan pengetahuan yang cukup, bantuan dari petugas medis, kesabaran ibu dan dukungan keluarga, semua bayi multipel dapat disusui dengan baik, secara eksklusif enam bulan dan berlangsung hingga dua tahun.

Persiapan menyusui bayi kembar memang harus dimulai sejak dini. Pengetahuan mengenai anatomi-fisiologi menyusui, konseling yang mantap, teknik menyusui yang benar, serta asupan nutrisi ibu yang baik dan cukup, sangat mempengaruhi keberhasilan menyusui bayi kembar.

Menyusui bayi kembar

Dilansir dari laman IDAI, Menyusui bayi kembar pada dasarnya sama seperti bayi tunggal walaupun lebih berpotensi bermasalah dan banyak membutuhkan dukungan.

Kehamilan kembar sering dikaitkan dengan kelahiran dengan cara operasi caesar, kejadian bayi prematur, dan berat badan lahir rendah atau berat badan lahir sangat rendah.

Meski begitu, menyusui bayi kembar membutuhan nutrisi yang cukup, dan kekurangan istirahat bagi ibu akan berpotensi menciptakan suasana penuh tekanan yang dapat mempengaruhi proses menyusui. Selain mengatur makan dan minum serta waktu istirahat, ibu juga harus mengatur waktu menyusui, pergantian payudara dan posisi menyusui.

Bayi kembar dapat disusui dengan beberapa cara, yaitu secara simultan, atau terpisah sesuai kebutuhan masing-masing bayi, serta bergantian.

Menyusui secara simultan lebih menghemat waktu dan memiliki keuntungan lain yaitu bayi yang lebih kuat hisapannya akan merangsang refleks aliran untuk kembarannya yang daya hisapnya lebih lemah.

Masing-masing bayi tidak boleh memiliki payudara favorit, dalam artian harus saling bertukar payudara saat menyusu. Jadi bayi A saat menyusu sekarang dari payudara kiri berikut dari payudara kanan dan sebaliknya.

Hal ini untuk menjaga agar kedua payudara ibu mendapat stimulasi hisapan yang seimbang, sehingga asupan bayi dapat terpenuhi dan terhindar dari besar payudara yang asimetris. Selain itu juga akan mencegah mata bayi menjadi juling karena sering melihat ke satu sisi saja.

Tiga posisi menyusui bayi kembar

Tiga posisi menyusui yang biasa dipraktekkan saat bayi menyusu secara simultan yaitu:

- Double Football

Bayi dipegang seperti cara memegang bola disisi kanan dan kiri tubuh ibu. Tangan ibu menopang kepala bayi dengan badan bayi berbaring di bawah tangan ibu. Banyak ibu menggunakan cara ini sampai mereka benar-benar berpengalaman.

- Double Cradle

Bayi dipegang seperti menyusui bayi tunggal, dimana ke-2 badan bayi menyilang di atas perut ibu. Posisi ini biasa digunakan pada ibu yang sudah berpengalaman dan bayi dapat mengontrol kepalanya dengan baik.

- Kombinasi football dan cradle (posisi sejajar)

Bayi pertama dipegang dengan cara football, sedangkan bayi yang lain dipegang dengan posisi cradle. Posisi ini biasa digunakan oleh ibu dengan bayi triplet atau lebih, sehingga bayi terbiasa dan mendapat asupan ASI yang cukup.

Ketiga posisi di atas dapat dengan mudah dipraktekkan, namun untuk pertama kali tetap membutuhkan pendampingan dari tenaga kesehatan.

Baca juga artikel terkait TIPS MENYUSUI BAYI KEMBAR atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Iswara N Raditya