Menuju konten utama

10 Formasi CPNS Tanpa Pelamar Per 3 Desember 2019

Formasi dosen arkeologi, dosen asas-asas kebudayaan Islam hingga dosen diksi menjadi formasi CPNS tanpa pelamar per 3 Desember 2019. 

10 Formasi CPNS Tanpa Pelamar Per 3 Desember 2019
Ilustrasi CPNS. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.

tirto.id - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan jumlah pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang berhasil submit mencapai 4.172.979 per 3 Desember 2019.

Namun pelamar CPNS yang berhasil membuat akun mencapai 5.052.202. Dari jumlah tersebut, pelamar yang berhasil mengisi formulir mencapai 4.423.918.

Berdasarkan data BKN 3 Desember 2019 pukul 15.43 WIB, terdapat 10 formasi tanpa pelamar yaitu asisten ahli Dosen Arkeologi, Dosen Asas-Asas Kebudayaan Islam hingga Dosen Manajemen Perpustakaan.

Sementara formasi dengan pelamar terbanyak yaitu Penjaga Tahanan (pria) yang mencapai 304.247 pelamar, Ahli Pertama - Guru Kelas 231.535 dan diikuti Pelaksana atau Terampil - Bidan sebanayk 183.166 pelamar.

Sedangkan instansi dengan pelamar terbanyak yaitu Kementerian Hukum dan HAM sebanyak 708.488, Kementerian Agama 222.511 pelamar dan Kejaksaan Agung 78.332 pelamar.

Untuk instansi yang sepi pelamar, data SSCASN BKN mencatat Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan 393, Pemerintah Kota Bitung 394 dan Pemerintah Kabupaten Bombana 428 pelamar.

Dalam CPNS 2019 ini pemerintah membuka 152.286 formasi, terbagi atas 37.425 formasi di 68 kementerian/lembaga dan sebanyak 114.861 formasi di 462 Pemerintah Daerah di Indonesia.

Formasi CPNS Tanpa Pelamar:

- Asisten Ahli - Dosen Arkeologi 0

- Asisten Ahli - Dosen Asas-Asas Kebudayaan Islam 0

- Asisten Ahli - Dosen Bahasa Pali 0

- Asisten Ahli - Dosen Diksi 0

- Asisten Ahli - Dosen Etnomusikologi 0

- Asisten Ahli - Dosen Hadits Ahkam 0

- Asisten Ahli - Dosen Ilmu Jiwa Pendidikan 0

- Asisten Ahli - Dosen Manajemen Haji Dan Umrah 0

- Asisten Ahli - Dosen Manajemen Organisasi Dakwah 0

- Asisten Ahli - Dosen Manajemen Perpustakaan 0

Baca juga artikel terkait CPNS atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH