tirto.id -
Hal itu disampaikan Jokowi di Sidang Bersama DPR-DPD Jumat (16/8/2019).
Mengenai adanya pembentukan kementerian baru tersebut Putri Presiden ke 4 RI Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, mengatakan sangat penting Indonesia memiliki lembaga yang fokus terhadap investasi.
"Pos investasi penting karena kita sama-sama tahu bahwa untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang kita harapkan tentu memerlukan salah satunya investasi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri," kata dia usai menghadiri Rapat Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta Selatan, Jumat (16/8/2019).
Ia mengatakan, pengelolaan investasi baik dalam maupun luar negeri perlu penanganan yang optimal. Agar pelayanan dari segi infrastruktur dan berbagai kebutuhan lainnya bisa disiapkan secara serius oleh pemerintah.
"Perlu usaha sendiri, untuk meyakinkan investor agar mau menanamkan uangnya di Indonesia. Ini tidak bisa dirangkap-rangkap," kata dia.
Ia menambahkan, proses penanaman investasi juga perlu dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Investor harus percaya pada pemerintah Indonesia untuk bisa menitipkan uangnya.
"Ini perlu fokus, perlu lobi-lobi besar, perlu menyiapkan infrastruktur baik legal, bisnis, infrastruktur perpajakan. Sehinga investor juga nyaman kalau mau menanamkan uangnya," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan formasi susunan kabinet kerja periode 2019-2024 akan mengalami perombakan melalui nomenklatur. Meski kursi kabinet diperkirakan tetap sama seperti saat ini, yakni 34 kementerian.
Salah satu perubahan adalah Jokowi akan membentuk kementerian yang fokus menangani investasi.
"Secara jumlah bisa sama tapi ada kementerian yang dilebur. Misal menlu juga handle diplomasi ekonomi," ujar Jokowi dalam pertemuan Dewan Pemimpin Redaksi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari