Menuju konten utama

Yahoo Ganti Nama Jadi Altaba Pasca CEO Hengkang

Yahoo Inc akan berganti nama menjadi Altaba Inc pasca mundurnya CEO Marissa Mayer dari jajaran pimpinan setelah penutupan kesepakatan dengan Verizon Communications Inc pada Senin (9/1/2017).

Yahoo Ganti Nama Jadi Altaba Pasca CEO Hengkang
Marissa Mayer, chief executive officer of Yahoo. GETTY IMAGES

tirto.id - Yahoo Inc akan berganti nama menjadi Altaba Inc pasca mundurnya CEO Marissa Mayer dari jajaran pimpinan setelah penutupan kesepakatan dengan Verizon Communications Inc pada Senin (9/1/2017).

Yahoo sepakat untuk menjual bisnis internet utamanya yang termasuk periklanan digital, email dan aset media pada Verizon senilai 4,38 miliar dolar AS.

Ketentuan kesepakatan tersebut bisa diubah - atau transaksi bahkan bisa dibatalkan setelah tahun lalu Yahoo mengungkapkan dua pembobolan data; yang satu meliputi 500 juta akun pelanggan dan yang kedua meliputi lebih dari satu miliar.

Para eksekutif Verizon mengatakan mereka melihat strategi kuat yang cocok dengan Yahoo, mereka akan terus melakukan penyelidikan atas pembobolan data tersebut.

Lima direktur Yahoo yang lain juga mengundurkan diri setelah kesepakatan dibuat, seperti dikutip Reuters.

Direktur yang masih ada akan mengatur Altaba, sebuah perusahaan induk yang aset utamanya 15 persen saham ada di perusahaan e-commerce China Alibaba Group Holding dan 35,5 persen saham ada di Yahoo Jepang.

Perusahaan baru itu juga menunjuk Eric Brandt sebagai pimpinan direktur, dan mulai efektif bergabung pada 9 Januari nanti.

Sebelumnya diberitakan, Yahoo Inc yang berbasis di Sunnyvale, California, mengakui ada serangan siber pada 2013 yang telah membobol data milik sekitar 1 miliar pengguna Yahoo. Pembobolan data ini bisa dikategorikan terbesar dalam sejarah.

September silam Yahoo juga telah mengakui ada pembobolan data lainnya yang berdampak pada sekitar 500 juta akun Yahoo, yang diyakini Yahoo dilancarkan oleh berbagai hacker. Akibatnya harga saham Yahoo sempat anjlok 4,7 persen pada 39,00 dolar AS.

Gedung Putih mengatakan FBI tengah menyelidiki pembobolan data Yahoo itu, sedangkan beberapa gugatan hukum dilayangkan ke pengadilan atas nama pemilik saham Yahoo menyusul pembobolan data itu.

Pembobolan data terakhir itu mengundang kritik luas dari pakar keamanan siber yang beberapa di antaranya menyarankan para pemilik akun Yahoo untuk menutup akun mereka.

Baca juga artikel terkait YAHOO atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Teknologi
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri