tirto.id - Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan jumlah korban Warga Negara Indonesia (WNI) di Turki bertambah menjadi 10 orang.
"Jumlah WNI yang luka bertambah menjadi 10 orang," kata Lalu melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).
Ia merinci dari sejumlah korban tersebut, sebanyak satu orang sudah ditangani di rumah sakit setempat di Kahramanmaras dan tiga di Hatay.
"Enam orang pekerja spa therapist di Hatay mengalami patah tulang dan tidak dapat tertampung di rumah sakit setempat sehingga akan dievakuasi ke Ankara," ucapnya.
Kemudian, ia menuturkan satu orang Ibu dengan dua anak di Antakya hingga saat ini belum bisa dihubungi. Lalu, sebanyak dua orang pekerja spa therapist di Dyarbakir hingga saat ini belum dapat dihubungi.
"KBRI terus upayakan melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia dan Satgas Perlindungan WNI setempat," ujarnya.
Saat ini, KBRI sudah menerima permintaan evakuasi dari 104 orang WNI, terdiri dari 40 Gaziantep, 40 Kahramanmaras, 14 Dyarbakir, 9 Hatay, dan satu Adana. Pada umumnya tempat tinggal/asrama hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah penuh, suhu berkisar antara 4 derajat hingga -7 derajat di lokasi gempa disertai badai salju.
Tanggal 7 Januari 2023 dini hari, Dubes RI bersama Tim KBRI Ankara menuju Gaziantep yang jaraknya enam jam dari Ankara untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan tahap I dari Pemerintah RI berupa 1 kontainer bahan makanan. Bantuan kemanusiaan tersebut akan diserahkan kepada Bulan Sabit Turki.
Dari Gaziantep, Tim akan dibagi empat kelompok untuk melakukan evakuasi WNI di Gaziantep, Kahramanmaras (2 jam dari Gaziantep), Hatay (4 jam dari Gaziantep) dan Dyatrbakir (4 jam dari Gaziantep).
"Para WNI akan dievakuasi ke Ankara untuk ditampung sementara dan dirawat di rumah sakit di Ankara bagi yang membutuhkan perawatan," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri