tirto.id - Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito meminta para pejabat daerah mempersiapkan dengan baik pelaksanaan kunjungan kerja (kunker) di masa pandemi dalam mencegah kerumunan. Ia ingin 5 tahap kebijakan dilakukan dalam pelaksanaan kunjungan kerja.
"Saya kan pernah bilang ada lima tahap. Prakondisi, prioritas, timing, hubungan pusat dan daerah, dan terakhir monev. Sebenernya itu berlaku juga untuk kegiatan yang bentuknya seperti kunker," kata Wiku di kantor BNPB, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Wiku menuturkan, semua pihak harus mengelola kunker mulai termasuk proses peliputan. Penerapan jaga jarak hingga kesiapan daerah dalam pelaksanaan kunjungan kerja harus diperhatikan.
"Pemerintah daerah juga harus melakukan simulasi dulu. Prakondisi masyarakatnya kemudian timing-nya kapan, waktunya, jamnya, prioritas ke mana, interaksi ke mana saja terus hubungan pusat daerah sehingga akhirnyaa terbentuk suatu keadaan yang fit in dengan seluruhnya dan kadang-kadang karena memang gak biasa, gak dilatih untuk melakukan seperti itu, ya akhirnya terlewati," kata Wiku.
Wiku lantas membandingkan dengan 5 tahapan pembukaan sekolah. Menurut Wiku, sekolah harus mensimulasikan apakah pelaksanaan sekolah tatap muka di daerah berjalan baik atau tidak. Ia pun menegaskan, sekolah bisa dibuka selama syarat pembukaan sekolah memenuhi dan simulasi berjalan lancar.
"Setiap daerah kan lain-lain kesiapannya. Gak bisa disamakan. Jadi bukanya jangan nungguin semuanya sama. Masing-masing saja melakukan 5 tahap itu. Kalau sudah siap, buka," kata Wiku.
"Siap itu artinya apa? orang tua siap, sekolahnya juga siap, infrastrukturnya siap, dicoba ternyata dia bisa mulai dari berangkat dari rumah sampai sekolah balik lagi. Kalau perlu diexercise dulu beberapa minggu dan ternyata gak ada yang tertular kan benar, buka. Nanti ternyata gak bisa tutup. Gitu loh. Jadi jangan takut untuk memulai, tapi disiapkan semuanya," tutur Wiku.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz