Menuju konten utama

WHO Ingatkan Soal Lockdown dan Persiapan Hidup Baru di Masyarakat

WHO memperingatkan soal kelonggaran karantina wilayah dan persiapan hidup baru di masyarakat terkait coronavirus.

WHO Ingatkan Soal Lockdown dan Persiapan Hidup Baru di Masyarakat
Kapal induk USNS Comfort melewati Patung Liberty saat memasuki Pelabuhan New York ditengah wabah virus corona (COVID-19) di Kota New York, Amerika Serikat, Senin (30/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Kelly/wsj/djo

tirto.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, kebijakan pelonggaran karantina wilayah atau lockdown di setiap negara untuk mencegah penyebaran virus corona harus dilakukan secara bertahap.

Menurut WHO, jika pembatasan karantina dilonggarkan terlalu cepat, maka kemungkinan besar akan kembali terjadi infeksi. Karenanya, masyarakat juga harus bersiap dengan cara hidup yang baru.

"Langkah-langkah penguncian telah terbukti efektif, dan orang-orang harus siap dengan cara hidup baru untuk memungkinkan masyarakat berfungsi sementara virus corona dikendalikan," kata Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat Takeshi Kasai saat melakukan konferensi pers daring seperti dilansir Antara,Selasa (21/4/2020).

Sampai vaksin ditemukan, ujar Kasai, proses beradaptasi dengan epidemi harus menjadi situasi normal baru.

Belum Ada Kesimpulan Sumber Coronavirus

Kasai menyebutkan, hingga saat ini belum ada kesimpulan yang bisa diberitahukan terkait sumber pasti dari mana virus corona berasal, di tengah dugaan bahwa virus itu berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.

Namun, lanjutnya, bukti yang tersedia menunjukkan asal mula virus corona adalah dari hewan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pekan lalu, pemerintahnya berusaha untuk mengetahui apakah virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, Cina tengah.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi saat ini," kata Trump melalui sebuah konferensi pers, Jumat (17/4/2020).

Saat ditanya apakah dirinya telah membahas laboratorium Wuhan dalam percakapannya dengan Presiden Cina Xi Jinping, Trump enggan berkomentar.

"Saya tidak ingin membahas apa yang saya bicarakan dengannya tentang laboratorium, saya hanya tidak ingin membahas, itu tidak pantas sekarang," ujarnya.

Trump menyebutkan, jumlah kasus di Amerika Serikat saat ini adalah yang terbanyak di antara negara-negara lain di dunia. Menurut data Johns Hopkins University, hingga Jumat (17/4/2020) pagi, AS memiliki lebih dari 667 ribu kasus.

"Apakah Anda benar-benar percaya dengan angka-angka yang dilaporkan Beijing bahwa mereka hanya memiliki beberapa jumlah kasus positif COVID-19 dan kasus kematian? Apakah ada yang benar-benar percaya itu?" tanya Trump lagi.

Baca juga artikel terkait LOCKDOWN

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH