Menuju konten utama

Amerika Selidiki Benarkah Virus COVID-19 Berasal dari Lab di Wuhan

Amerika Serikat sedang menyelidiki dan mengecek apakah Virus corona COVID-19 berasal dari Lab di Wuhan, Cina.

Amerika Selidiki Benarkah Virus COVID-19 Berasal dari Lab di Wuhan
Presiden Donald Trump berbicara pada rapat umum kampanye di Battle Creek, Mich., Rabu, 18 Desember 2019. Paul Sancya/AP

tirto.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan benarkah virus corona jenis baru atau COVID-19 berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, Cina.

"Kami sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi saat ini," kata Presiden AS Donald Trump melalui sebuah konferensi pers seperti dilansir dari Antara yang mengutip Reuters, Jumat (17/4/2020).

Saat ditanya apakah dirinya telah membahas laboratorium Wuhan dalam percakapannya dengan Presiden Cina Xi Jinping, Trump enggan berkomentar.

"Saya tidak ingin membahas apa yang saya bicarakan dengannya tentang laboratorium, saya hanya tidak ingin membahas, itu tidak pantas sekarang," ujarnya.

Trump menyebutkan, jumlah kasus di Amerika Serikat saat ini adalah yang terbanyak di antara negara-negara lain di dunia. Menurut data Johns Hopkins University, hingga Jumat (17/4/2020) pagi, AS memiliki lebih dari 667 ribu kasus.

"Apakah Anda benar-benar percaya dengan angka-angka yang dilaporkan Beijing bahwa mereka hanya memiliki beberapa jumlah kasus positif COVID-19 dan kasus kematian? Apakah ada yang benar-benar percaya itu?" tanya Trump.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta Pemerintah Beijing untuk berterus terang pada apa yang mereka ketahui.

Pompeo dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel mengatakan, pihaknya tahu jika coronavirus COVID-19 berasal dari Wuhan, Cina dan bahwa jarak Institut Virologi itu hanya beberapa mil dari pasar basah.

"Kami benar-benar membutuhkan pemerintah Cina untuk membuka diri [dan membantu menjelaskan] bagaimana sebenarnya penyebaran virus ini," kata Pompeo.

"Pemerintah China perlu berterus terang," sambungnya.

Sumber COVID-19 pun tetap menjadi misteri.

Sebelumnya, Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan, pada Selasa (14/4/2020) mengatakan, intelijen AS menunjukkan bahwa virus corona kemungkinan terjadi secara alami, bertentangan dengan anggapan bahwa virus itu dibuat di laboratorium di Cina, tetapi hal itu belum pasti.

Fox News, Rabu (16/4/2020) melaporkan, virus itu berasal dari laboratorium Wuhan dan bukan sebagai senjata biologis, tetapi sebagai bagian dari upaya Cina untuk menunjukkan bahwa upayanya untuk mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari kemampuan Amerika Serikat.

Laporan itu dan yang lainnya menyebutkan laboratorium di Wuhan melakukan eksperimen virologi dan lemahnya standar keselamatan di laboratorium tersebut menyebabkan seseorang terinfeksi dan muncul di pasar "basah" terdekat, tempat virus mulai menyebar.

Sedangkan konsensus ilmiah menyatakan, SARS-CoV-2, nama resmi virus, berasal dari kelelawar.

Trump telah berusaha untuk menitikberatkan hubungan AS yang kuat dengan Cina selama pandemi, karena Amerika Serikat mengandalkan Tiongkok untuk peralatan pelindung diri yang sangat dibutuhkan oleh pekerja medis Amerika.

Trump dan pejabat lainnya telah menyatakan kecurigaan mendalam terhadap Cina, yang secara resmi menyatakan jumlah kematian dari virus sekitar 3.000 orang sementara Amerika Serikat memiliki jumlah kematian lebih dari 20.000 dan angka itu terus meningkat.

Baca juga artikel terkait CORONA DI AMERIKA atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH