tirto.id - Wasekjen Gerindra, Andre Rosiade menilai lima partai pendukung Jokowi di Pilpres 2019 saat ini masih belum sepenuhnya solid dan bisa berpindah mendukung Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Andre menyatakan terdapat dua faktor yang bisa menyebabkan partai pendukung Jokowi mengalihkan dukungan ke Prabowo. Pertama, karena tidak puas dengan cawapres pilihan Jokowi.
"Setelah beliau menetapkan cawapres mungkin saja banyak parpol yang kecewa dan keluar meninggalkan Pak Jokowi," kata Andre kepada Tirto, Jumat (13/4/2018).
Sehingga, menurut Andre, sebaiknya kubu Jokowi lebih berhati-hati dalam menentukan cawapres. Terlebih semua partai yang saat ini mendukung mantan Gubernur DKI tersebut menginginkan ketua umumnya masing-masing jadi cawapres.
"Kami sih menunggu saja. Lebih baik kubu Pak Jokowi hati-hati," kata Andre.
Kedua, kata Andre, koalisi pendukung Jokowi bisa bubar karena melihat peluang kemenangan Prabowo yang semakin nyata setelah deklarasi di Hambalang, Bogor, Rabu (11/4/2018).
"Apa lagi kalau satu dua bulan ini elektabilitas Pak Prabowo sudah mengungguli Pak Jokowi," kata Andre.
Andre menyatakan saat ini Prabowo sedang mengagendakan safari keliling Indonesia dalam rangka mengabarkan pencapresannya dan meningkatkan elektabilitas. Rencananya, safari tersebut akan dimulai dari Jawa Barat, ke Jawa Timur, lalu ke daerah-daerah lainnya yang kemungkinan bisa jadi lumbung suara mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Kami yakin bahwa parpol pak jokowi akan berpindah ke kami," kata Andre.
Surveri Polcomm Institute pada Maret 2018 menyebut elektabilitas Prabowo sebesar 29,67 persen. Sementara Jokowi sebesar 49,08 persen. Sementara survei Populi Center di bulan sebelumnya menyebut elektabilitas Prabowo sebesar 25,3 persen, masih jauh di bawah Jokowi yang punya elektabilitas64,3 persen.
Jokowi saat ini mempunyai dukungan dari lima partai parlemen, yakni PDIP, PPP, Hanura, Nasdem, dan Golkar. Jumlah suara kelima partai tersebut lebih dari 50 persen dan telah melewati syarat ambang batas presiden.
Namun, sampai saat ini Jokowi belum menentukan cawapres pendampingnya meskipun sejumlah nama telah muncul ke permukaan, seperti Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP, Romahurmuzy dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora