tirto.id -
"Karena kemarin Pak Prabowo bilang mentornya dan God Father-nya itu Pak SBY, kita lihat program Pak SBY terdahulu sangat banyak, yang menyentuh program-program yang berhubungan dengan peningkatan SDM," kata Putu, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
Menurut Putu, penyelarasan tersebut sebagai kritik terhadap pemerintahan Jokowi yang hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik saja.
"Jadi fokus Pak Prabowo secara simultan membangun raga dan membangun SDM dalam segala bidang," kata Putu.
Putu lebih lanjut, menyatakan, penyelarasan pembangunan SDM dan pembangunan infrastruktur merupakan upaya pemanfaatan bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
"Anak-anak muda jumlahnya banyak, kalangan produktif besar, nah bonus demografi ini harus kita raih," kata Putu.
Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019 mengusung tema "Empat Pilar Menyejahterakan Indonesia." Keempat pilar itu adalah ekonomi, kesejahteraan rakyat, budaya dan lingkungan hidup, serta politik hukum dan keamanan. Pada pilar ekonomi, terdapat delapan poin turunan dan 41 program aksi. Pilar kesejahteraan rakyat memiliki sembilan poin turunan dan 30 program aksi.
Selanjutnya, pilar budaya dan lingkungan hidup memiliki 12 poin turunan dan 18 program aksi. Terakhir, pilar politik, hukum, keamanan, dan HAM yang memiliki tujuh poin turunan dan 21 program aksi.
Namun, dari pembacaan kami, terdapat visi-misi Prabowo-Sandiaga yang tertulis dalam draf ini mirip dengan Nawacita dan revolusi mental ala Jokowi-JK.
Misalnya, visi pasangan ini yang menyatakan, "terwujudnya bangsa dan negara republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, relijius, berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional yang kuat di bidang budaya serta menjamin kehidupan yang rukun antar warga negara tanpa memandang suku, agama, latar belakang sosial dan rasnya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945."
Poin-poin di dalam visi itu mirip beberapa poin nomor 1 Nawacita Jokowi-JK yang menyatakan, "menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara," poin nomor 7 yang menyatakan, "mewujudkan kemandirian ekonomi," dan poin nomor 9 yang menyatakan "memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia."
Sementara, kemiripan dengan revolusi mental ala Jokowi-JK terdapat pada poin kedua misi Prabowo-Sandiaga yang menyatakan, "membangun masyarakat Indonesia yang cerdas, sehat, berkualitas produktif, berdaya saing dalam kehidupan yang aman, rukun, damai, dan bermartabat serta terlindungi oleh jaminan sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi."
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri