Menuju konten utama

Wartawan & Pendiri AJI Ging Ginanjar Meninggal Dunia

Pada era Orde Baru, Ging pernah dibui karena kritis terhadap Soeharto.

Wartawan & Pendiri AJI Ging Ginanjar Meninggal Dunia
Ging Ginanjar, wartawan senior dari BBC Indonesia. FOTO/Facebook Ging Ginanjar

tirto.id - Wartawan BBC Indonesia dan salah satu pendiri organisasi wartawan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ging Ginanjar meninggal dunia pada Ahad, 20 Januari 2019.

Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta Afwan Purwanto mengonfirmasi kabar tersebut. “Iya, Ging Ginanjar meninggal pukul 19.05,” ujar Afwan kepada reporter Tirto.

Selama hidupnya, Ging adalah wartawan berbagai medium. Ia pernah menjadi wartawan media cetak, radio, dan terakhir berkarya di BBC Indonesia. Selain menjalani profesi sebagai wartawan, Ging juga vokal terhadap rezim Orde Baru. Ia turut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada 1994 ketika rezim tersebut hanya memperkenankan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai satu-satunya organisasi profesi wartawan di Indonesia.

Ia juga sempat dibui pada 20 Mei 1998, sehari sebelum Soeharto menyatakan berhenti dari jabatan presiden, karena menggelar Kongres Rakyat Indonesia (KRI). Dalam helatan itu terdapat aksi simbolik yang mengkritik pemilihan kembali Soeharto sebagai presiden.

Penyair Goenawan Mohamad, sahabat Ging, menyampaikan rasa kehilangannya. Goenawan dan Ging pernah turut mengelola penerbitan Independen, media bawah-tanah yang kritis terhadap Orde Baru, setelah mingguan Tempo dibredel.

“Ging, dialah penggerak surat kabar di bawah tanah, Independen. My dream comrade-in-arms. Dalam bertempur, dalam bergurau, dalam berpikir,” kata Goenawan Mohamad.

Saat ini jenazah Ging disemayamkan di RS Siloam Semanggi sebelum dibawa ke Cimahi untuk dikebumikan Selasa, 22 Januari 2019. Rumah duka berada di Jalan Kolonel Masturi, Cimahi, Jawa Barat.

Baca juga artikel terkait JURNALISME atau tulisan lainnya dari Widia Primastika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Widia Primastika
Penulis: Widia Primastika
Editor: Maulida Sri Handayani