Menuju konten utama

Warga Kota Yogyakarta Harapkan Perubahan Lewat Pilkada

Warga Kota Yogyakarta mengharapkan perubahan ke arah yang lebih baik bagi tempat tinggalnya, sehingga mereka berbondong-bondong menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Yogyakarta Rabu (15/2/2017).

Warga Kota Yogyakarta Harapkan Perubahan Lewat Pilkada
Calon Wali Kota Yogyakarta Petahana Haryadi Suyuti (tengah) didampingi istri Tri Kirana Muslidatun (kanan) dan putri Karina Arifiani (kiri) menggunakan hak pilih di TPS 15 Kelurahan Muja Muju; Umbulharjo; DI Yogyakarta, Rabu (15/2). ANTARA FOTO/Hendra.

tirto.id - Warga Kota Yogyakarta mengharapkan perubahan ke arah yang lebih baik bagi tempat tinggalnya, sehingga mereka berbondong-bondong menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Yogyakarta Rabu (15/2/2017).

Didik Sanjaya, warga Kota Yogyakarta yang mengaku kesehariannya berdagang ini menggunakan hak pilihnya karena menginginkan adanya perubahan kepemimpinan yang lebih baik dari tahun lalu.

"Saya sebagai warga negara yang baik itu kan harus mengikuti yang jadi gawenya negara dan pengen ada perubahan yang lebih baik," ujar Didik yang datang bersama cucunya ke TPS 9, Magangan, Kelurahan Panembahan, DI Yogyakarta.

Sementara itu, saksi dari masing-masing calon wali kota dan wakil wali kota Yogyakarta sudah berada di TPS sejak pagi. Di TPS 9, ada tiga orang saksi. Dua orang dari calon pasangan nomor dua dan satu orang saksi dari calon pasangan nomor urut 1, Imam Priyono D. Putranto dan Achmad Fadli.

Yudith Prabawa, saksi dari paslon 1 ini bercerita bersedia menjadi saksi karena ia bisa berpartisipasi pada pemilihan selain ada uang saku. Yudith mengaku sudah berpengalaman menjadi saks. Sejak Pilihan Legislatif (Pileg) 2009, ia sudah menjadi saksi untuk partai PDI Perjuangan. Ia berharap pasangan calon satu yang diusung oleh partainya bisa menang sehingga program kerjanya bisa dilaksanakan dan membawa perubahan di wilayah kota Yogyakarta.

"Harapannya paslon (pasangan calon) bisa membawa perubahan," kata Yudith.

Ia kemudian mengungkapkan KPU sekarang kinerjanya semakin baik dan semakin ketat, seperti tidak memberikan fasilitas untuk membersihkan tinta seperti yang ia lihat sebelumnya dan tidak diijinkan membawa handphone ke dalam bilik.

Sementara itu, saksi paslon nomor dua, H. Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi, Dhonaarto mengatakan tetap setia mendukung karena sudah terbukti kinerjanya. "Kan selama ini sudah kerja, sudah terasa jogja makin nyaman," kata Dhonaarto.

Pasangan Imam Priyono D. Putranto dan Achmad Fadli diusung oleh partai Nasdem dan PDI Perjuangan, sementara pasangan kedua H. Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi diusung oleh Partai Golkar, PAN, PKS, Demokrat, dan Gerindra.

Sebelumnya, KPU Kota Yogyakarta menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Yogyakarta mencapai sekitar 67,5 persen atau lebih tinggi dibanding realisasi tingkat pemilih pada pilkada periode sebelumnya sekitar 64,5 persen.

Sulistiyo yang didampingi oleh sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Yogyakarta dan KPU Kota Yogyakarta melakukan pemantauan ke sejumlah TPS, seperti TPS 14 Warungboto, TPS unik di Bintaran, TPS 3 Ngampilan, TPS di Gondolayu dan TPS di Kelurahan Kricak.

Kapolres Kota Yogyakarta Kombes (pol) Tommy Wibisana mengatakan, kondisi Kota Yogyakarta dan sejumlah TPS yang dipantau dalam kondisi yang aman dan kondusif.

"Semuanya berjalan lancar dan aman. Harapannya, kondisi yang kondusif ini bisa berjalan seterusnya karena masih ada proses pilkada yang harus dilalui," katanya.

Sebelumnya, Polresta Yogyakarta memetakan terdapat 48 TPS dari total 794 TPS di Kota Yogyakarta yang masuk kategori rawan. Pada TPS yang tidak masuk kategori rawan, kepolisian menerjunkan dua petugas untuk menjaga tiga TPS dan meningkatkan jumlah personel untuk berjaga di TPS yang masuk kategori rawan.

Selain TPS yang dibuka secara khusus di sebuah lokasi, KPU Kota Yogyakarta juga membuka TPS "mobile" yang dilayani di RS Pratama, RS Panti Rapih, RS Bethesda, RS PKU Muhammadiyah, dan RS Ludiro Husodo.

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2017 atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Politik
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Akhmad Muawal Hasan