tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta warga di sekitar Sungai Sabuh yang berada di Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, dan Sungai Yeh Sah di Desa Batusesa, Rendang, Karangasem untuk menjauhi lokasi karena ada laporan mengenai banjir lahar hujan Gunung Agung.
"Kami menerima laporan hari ini dari petugas dan mengimbau masyarakat agar menjauh dari lokasi, karena banjir lahar hujan ini membawa produk material yang cukup besar akibat hujan yang terjadi terus menerus," kata Kepala PVMBG Kasbani di Pos Pantau Gunung Agung Desa Rendang, Kamis (30/11/2017).
Kasbani menerangkan warna air banjir yang mengalir di dua sungai itu berbeda karena material vulkanik Gunung Agung yang mengalir ke masing-masing sungai dan konsentrasinya berbeda.
"Kalau produk material vulkaniknya bersumber dari abu yang terbawa hujan maka akan warnanya berbeda lagi," ujarnya, seperti dikutip Antara.
Namun, menurut Kasbani, material yang dibawa lahar hujan kali ini adalah material abu.
"Sebenarnya sama saja, namun tergantung dari jumlah kosentrasinya terhadap air. Untuk banjir lahir hujan ini lebih cenderung membawa material abu, karena erupsinya yang saat ini masih berupa abu saja," tambah dia.
Material vulkanis lain yang masuk ke sungai saat gunung api meletus biasanya bebatuan.
"Namun, untuk kejadian ini masih belum terjadi dan kami akan terus lihat perkembangannya dan saat ini banjir lahar hujan masih berupa material abu," kata Kasbani, yang mengimbau warga yang tinggal di dekat daerah sungai itu untuk meningkatkan kewaspadaan.
Berdasarkan penilaian PVMBG, hingga saat ini potensi erupsi masih ada dan zona radius bahaya ditetapkan delapan kilometer dari puncak gunung dengan perluasan sektoral masih 10 kilometer ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan, dan barat daya.
Getaran 3,1 Skala Richter yang terjadi di kawasan gunung pada Rabu (29/11), menurut dia, mengindikasikan masih adanya suplai magma.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra