Menuju konten utama

Wapres JK Sarankan SBY Temui Jokowi Setelah Pilkada

Wapres JK menyarakan SBY menemui Jokowi seusai Pilkada serentak agar tak menciptakan isu politik baru.

Wapres JK Sarankan SBY Temui Jokowi Setelah Pilkada
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas tentang pembentukan bank wakaf di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/1/2017). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyarakan agar pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo digelar seusai Pilkada serentak pada (15/2/2017) mendatang.

JK juga menegaskan tidak ada satu pun pihak yang menghalang-halangi rencana pertemuan antara SBY dan Jokowi.

"Saya kira Presiden Jokowi pasti menerimanya, ya setidak-tidaknya setelah tanggal 15 lah supaya tidak menjadi isu politik," kata JK di Jakarta, pada Jumat (3/2/2017) seperti dikutip Antara.

Menurut JK niat SBY, yang ingin menemui Jokowi untuk mengklarifikasi sejumlah hal terkait tudingan ke dirinya, merupakan hal wajar.

"Saya secara pribadi punya hubungan selama lima tahun dengan Pak SBY. Ya, sebagai wapres tentu tidak bisa mengambil putusan total, tentu banyak hal yang bisa diambil oleh Pak Presiden. Karena itu, keinginan beliau untuk ketemu Presiden Jokowi wajar juga," ujar JK.

Kamis kemarin, Jokowi sudah menyatakan sejak lama telah siap mengatur pertemuan dengan SBY. Tapi, kata Jokowi, penyelenggaraan pertemuan itu dilaksanakan apabila SBY memintanya.

“Kan sudah disampaikan bolak-balik, waktunya akan diatur tapi kalau ada permintaan ya,” kata Jokowi kepada wartawan usai membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia Tahun 2017 di Jakarta pada Kamis (2/2/2017) sebagaimana dimuat laman Sekretariat Kabinet.

Mengenai mekanisme pengajuan permintaan untuk menemui dirinya tersebut, kata Jokowi, bisa ditanyakan kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno.

Saat menggelar konferensi pers Selasa lalu, SBY menyatakan keinginannya bertemu dengan Jokowi untuk mengklarifikasi sejumlah rumor secara blak-blakan.

“Saya ingin klarifikasi secara baik dengan niat dan tujuan baik. Supaya saya dan Pak Jokowi menyimpan perasaan enak dan tidak bercuriga,” kata SBY.

SBY menjabarkan sejumlah rumor yang menyudutkan dirinya. Misalnya, dia dituduh mendanai, menggerakkan, dan menunggangi aksi damai umat Islam 4 November 2016. Dia juga merasa disebut-sebut terlibat dalam upaya makar terhadap Jokowi. Bahkan, kata SBY, dia juga dituduh sebagai aktor yang memerintahkan pemboman Istana Merdeka.

“Tentu dituduh dan difitnah seperti saya sebagai manusia biasa harus menyampaikan semua itu tidak benar,” ujarnya.

Ketua Umum Partai Demokrat ini juga mengaku mendapat informasi bahwa Jokowi sebenarnya ingin bertemu dirinya. Namun, ada orang dekat Jokowi yang berusaha menghalang-halangi.

“Konon beliau (Jokowi) ingin bertemu saya tapi dilarang oleh dua tiga orang di sekelilingnya. Hebat juga ini orang yang melarang presiden bertemu sahabatnya yang mantan presiden,” kata SBY.

Baca juga artikel terkait WAKIL PRESIDEN JK atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom