tirto.id - Pemerintah akan membantu pengobatan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang menjadi korban penyiraman air keras oleh dua orang tak dikenal pada Selasa (11/4/2017).
"Pemerintah membantu aparat negara yang mengalami musibah dalam menjalankan tugasnya. Jadi sebagai petugas negara, pemerintah membantu," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (13/4).
Lebih lanjut Wapres mengatakan bahwa pimpinan KPK telah menemuinya guna melaporkan kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan.
Wapres mengatakan, selain melaporkan kasus itu, pimpinan KPK juga meminta pemerintah untuk meningkatkan sistem keamanan bagi aparat-aparat hukum seperti KPK yang melakukan penyidikan kasus-kasus.
Sebelumnya, kakak Novel, Taufik Baswedan mengatakan seluruh biaya pengobatan adiknya ditanggung oleh KPK.
"Iya, biaya ditanggung KPK," kata Taufik dikutip dari Antara, Kamis (13/4).
Taufik juga mengatakan kondisi Novel telah membaik. "Alhamdulillah semakin membaik," kata dia.
"Saat ini matanya masih bisa melihat walau belum bisa maksimal," tambah Taufik.
Sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tidak dikenal usai menjalankan salat Subuh pada Selasa (11/4) pukul 05.10 WIB di Jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT 03/10 Kelapa Gading Jakarta Utara.
Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri. Novel lalu dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading lalu dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center (JEC) untuk mendapatkan perawatan intensif. Selanjutnya pada Rabu (12/4) ia diterbangkan ke salah satu rumah sakit di Singapura.
Hingga saat ini polisi masih mencari dua pelaku penyerangan Novel. Polisi mendapatkan barang bukti berupa cangkir sebagai wadah untuk menyimpan air keras dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto