Menuju konten utama

WALHI Desak Bank of China Cabut Pendanaan Proyek PLTA Batang Toru

WALHI melakukan unjuk rasa  terhadap Bank of China menuntut pencabutan pendanaan proyek PLTA Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

WALHI Desak Bank of China Cabut Pendanaan Proyek PLTA Batang Toru
Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) melakukan aksi International Action Day of Protest Against Bank of China di Jakarta, Jumat (1/3/2019). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.

tirto.id - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) berdemo di depan kantor Bank of China, Kuningan, Jakarta, (1/3/2019).

Massa yang berdemo dengan mengenakan topeng orangutan itu menuntut agar Bank of China mencabut pendanaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

Koordinator aksi Agus Dwi mengatakan, demonstrasi yang digelar di depan Bank of China dalam rangka mendorong Bank of China untuk tidak mendanai pembangunan PLTA Batang Toru.

Padahal, pembangunan PLTA Batang Toru berpotensi merusak lingkungan dan mengancam merugikan ekosistem. Akan tetapi, Bank of China disebut tetap tertarik dalam pembiayaan PLTA Batang Toru.

"Tujuan dari aksi ini adalah dari sejak lama kita sudah mencoba mendapatkan tanggapan dari Bank of China, tapi mereka tetap diam dan mengabaikan tentang dampak lingkungan yang terus kami kampanyekan," kata Agus Dwi di depan kantor Bank of China yang terletak di The East, Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Agus mengatakan, ekosistem di daerah dapat hancur apabila pembangunan PLTA Batang Toru tetap dilanjutkan.

Pertama, upaya pembangunan PLTA Batang Toru berpotensi menghilangkan habitat Orangutan Tapanuli yang baru ditemukan. Kemudian, debit air di lingkungan dapat terganggu akibat pembangunan PLTA Batang Toru.

Agus mengatakan, aksi ini adalah kampanye internasional yang dilakukan secara serentak. Mereka menggelar aksi bersama di beberapa negara seperti New York City, Rotterdam, Manila, Madrid, Nairobi, Kenya, Togo, dan beberapa negara lainnya.

"Aksi ini adalah untuk memberikan tekanan kepada Bank of China agar mereka mencabut pendanaan terhadap PLTA Batang Toru," kata Agus.

Sementara itu, Manajer Kampanye Perkotaan, Tambang, dan Energi WALHI, Dwi Sawung mengatakan, pihak WALHI sudah berusaha mengirim surat. Namun, mereka belum mendapat respons dari Bank of China.

Dwi bahkan menyebut kalau Bank of China sebagai salah satu bank yang memang jarang merespons kritik WALHI dalam sejumlah proyek.

"Bank of China nyaris tidak pernah membalas. Baru surat kita yang project ini aja dibalas, itu pun lewat telepon sebenarnya," kata Sawung di depan kantor Bank of China yang terletak di The East, Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Sawung menambahkan, hampir banyak investor bank maupun bank lain merespons surat permohonan WALHI. Akan tetapi, Bank of China tidak merespons.

Oleh sebab itu WALHI menggelar aksi dan menyampaikan tuntutan kepada Bank of China saat aksi. WALHI berharap, Bank of China bisa menghentikan pembiayaan pembangunan PLTA Batang Toru.

Baca juga artikel terkait PLTA BATANGTORU atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno