Menuju konten utama

Waktu Terbaik Melihat Gerhana Matahari Cincin Indonesia 26 Desember

Waktu terbaik untuk melihat Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember di Indonesia.

Waktu Terbaik Melihat Gerhana Matahari Cincin Indonesia 26 Desember
Gerhana Matahari. FOTO/pc-tablet.co.in

tirto.id - Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember 2019 bisa dilihat di Indonesia jika cuaca mendukung. Salah satu tempat terbaik untuk mengamati fenomena tersebut adalah di Kampung Bunsur, Kabupaten Siak. Fase puncak GMC akan terjadi pada pukul 12.15 WIB dan berakhir pada pukul 12.19 WIB atau sekitar 3 menit.

Sebelum fase puncak, akan terjadi fase gerhana Matahari sebagian yang dimulai pukul 10.22 WIB dan setelah fase puncak akan ada fase gerhana Matahari sebagian yang berakhir pada pukul 14.13 WIB.

Waktu dan durasi gerhana bergantung pada lokasi pengamatan. Menurut LAPAN, tahapan gerhana (dalam WIB), adalah sebagai berikut.

  1. Awal gerhana sebagian: 10.23
  2. Awal gerhana cincin: 12.16
  3. Puncak gerhana: 12.18
  4. Akhir gerhana cincin: 12.20
  5. Akhir gerhana sebagian: 14.15
Prakiraan waktu ini berlaku untuk pengamat yang berada di lokasi pusat gerhana (1, 01◦ LU, 102, 26◦ BT) yang berada di Pulau Pedang, Provinsi Riau.

Secara historis, Gerhana Matahari Cincin seri Saros 132 terakhir melintasi kawasan di Indonesia pada tanggal 23 November 1965. Untuk Gerhana Matahari Total (GMT) sudah melintasi wilayah Indonesia sebanyak 6 kali pada periode setelah kemerdekaan, termasuk pada 9 Maret 2016 lalu.

Dikutip dari laman LAPAN, secara umum fenomena gerhana Matahari terjadi karena posisi bulan yang berada di antara Matahari dan Bumi.

Ada beberapa jenis gerhana Matahari, salah satunya adalah GMC yang terjadi ketika piringan Bulan tampak sedikit lebih kecil dari ukuran piringan Matahari. Ketika GMC terjadi, bagian pinggir Matahari masih terlihat seperti cincin besar di angkasa saat fase puncak terjadi.

Hal ini terjadi saat posisi Bulan yang sedang berada pada titik paling jauh pada lintasannya mengeliling Bumi yang tidak berbentuk lingkaran tetapi elips.

GMC di akhir tahun ini, yaitu tanggal 26 Desember 2019, akan melewati beberapa daerah di Indonesia yaitu Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Pemerintah Kabupaten Siak, Riau bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan mengadakan Festival Gerhana Matahari Cincin pada 24-26 Desember 2019.

Festival ini diadakan bertepatan dengan fenomena gerhana matahari cincin (GMC) yang akan tampak di Indonesia. Festival ini diprediksi akan mengundang wisatawan.

Selama festival akan ada mini planetarium, bimtek komunikasi satelit LAPAN A2/ORARI, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang LAPAN, dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi.

LAPAN bersama Kemristekdikti akan mengadakan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta, pameran fotografi gerhana matahari, dan kamera obscura.

Festival ini diharapkan akan mengedukasi masyarakat tentang fenomena alam gerhana matahari cincin. Setiap agenda direncanakan dengan matang agar acara berjalan sukses dan memenuhi target.

Siak dipilih sebagai tempat diselenggarakannya festival Gerhana Matahari Cincin karena dianggap sebagai lokasi ideal untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.

Pemerintah setempat menyatakan, mereka menyediakan anggaran khusus untuk mendukung event ini. Festival akan diadakan di dua titik di Siak, yaitu lapangan bola Desa Bunsur dan Kota Siak, Sri Indrapura, tepatnya di Taman Tengku Agung, dan Water Front City.

Selain di dua wilayah tersebut, masyarakat Indonesia dapat menikmati gerhana matahari cincin di daerah lain, seperti Padang Sidempuan, Sibolga, Kabupaten Siak, Kepulauan Riau, dan sebagian wilayah Kalimantan Barat, seperti Singkawang.

Baca juga artikel terkait GERHANA MATAHARI CINCIN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH