Menuju konten utama

Wajah Awet Muda karena Face Roller: Ah, Cuma Efek Plasebo

Perangkat kecantikan face roller dianggap mampu mencegah penuaan kulit. Belum terbukti secara ilmiah.

Wajah Awet Muda karena Face Roller: Ah, Cuma Efek Plasebo
Ilustrasi face roller. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Di Los Angeles (LA), istilah workout tidak hanya merujuk pada kegiatan olahraga untuk membentuk tubuh, tapi juga aktivitas merawat wajah. Tiga bulan lalu pengusaha asal LA, Karina Sulzer membuka tempat perawatan wajah Skin Camp dan mempromosikannya dengan slogan "Workout for your face" ("Olahragakan wajahmu").

Sulzer menawarkan beberapa paket facial berdurasi 15 dan 30 menit yang bertujuan mencerahkan, mengencangkan, dan melembapkan kulit wajah melalui beberapa metode. Ia berani menggunakan gimik facial workout karena rangkaian perawatan wajah diakhiri pijatan menggunakan face roller—sebuah alat berbahan kristal yang dianggap berfungsi melancarkan peredaran darah pada wajah.

Perangkat kecantikan tersebut awalnya digunakan para perempuan Tiongkok pada zaman dinasti Qing untuk menjaga kesehatan kulit wajah. Pada masa itu, kristal giok yang jadi material utama alat juga dipakai para prajurit untuk menangkal energi negatif. Biasanya batu digunakan dengan cara dioles pada beberapa bagian tubuh.

“Giok dianggap bisa membawa manfaat kesehatan dan kemakmuran,” kata Misty Stewart, direktur spa Mandarin Oriental Hong Kong.

Alat itu kini tak lagi populer di dataran Cina karena para perempuan mudanya lebih tertarik dengan tren perawatan kecantikan yang tren di AS seperti radio frequency facial, botoks, dan filler.

Tapi Sulzer punya pandangan berbeda soal tren tersebut. Menurutnya, para perempuan zaman sekarang ingin tahu lebih banyak soal asal mula produk kecantikan atau metode perawatan kecantikan yang hendak digunakan. Ia mengatakan kepada China Daily bahwa kecenderungan orang untuk kembali pada langkah perawatan kecantikan tradisional tidak bisa dihindari.

Belum ada tempat facial seperti Skin Camp di Indonesia. Penggunaan face roller pun belum begitu populer dan hanya eksis di kalangan pegiat kecantikan lokal sekitar satu tahun terakhir. Tapi para pecinta dunia kecantikan belum sampai perangkat kecantikan ini dalam daftar benda wajib punya. Di samping itu, belum banyak pebisnis kosmetik lokal yang tertarik menjual face roller.

Sejumlah dokter dan pakar kecantikan mengklaim alat ini punya manfaat untuk kulit. Dokter kecantikan asal New York Patricia Wexler menyatakanFace roller bisa melancarkan sirkulasi darah pada wajah, mengurangi kantung mata, dan punya efek menenangkan.”

Terapis facial, Ling Chan berkata pada VogueFace roller bisa memperjelas kontur wajah seseorang. Benda ini bisa bikin kulit wajah lebih elastis, terlihat cerah, dan nampak sehat.”

Chan bahkan mengklaim memijat wajah selama beberapa menit dengan menggunakan face roller adalah cara menjaga keremajaan kulit. “Pijatan itu bisa membuat otot-otot yang tegang jadi rileks dan kembali ke bentuk normalnya. Misalnya orang terlalu sering menatap layar komputer atau punya kebiasaan tertentu seperti menggigit bibir. Face roller akan membantu melancarkan aliran darah pada bagian-bagian yang tersumbat,” lanjut Chan.

Dilansir dari New York Times, pemilik spa Sadie Adams merekomendasikan agar seseorang rutin memijat wajah menggunakan face roller setidaknya dua kali sehari. Sulzer sendiri merinci cara pemakaian face roller dalam situs resmi skingymco.com salon miliknya. Ia menyebut langkah-langkah tersebut sebagai 'workout plan' dan menyarankan para perempuan memulai pijatan dari area mata, dahi, lalu beralih ke hidung, bibir, dan dagu.

Infografik face roller

undefined

Semua gerakan dilakukan ke arah luar wajah agar kulit nampak lebih kencang.

“Yang terpenting Anda melakukan pijatan dengan teknik yang benar. Material face roller sebenarnya tidak terlalu berpengaruh,” lanjut Adams.

Menurut Sulzer, face roller biasanya terbuat dari bahan batu rose quartz, kecubung, blue soladite, giok, red jasper, dan obsidian.

“Masing-masing bisa bermanfaat untuk menyamarkan garis halus, meredakan iritasi wajah, membantu mencukupi kebutuhan mineral pada kulit, membuat kulit jadi elastis, menyamarkan bintik hitam, dan meremajakan kulit.”

Sampai hari ini belum ada konsensus ilmiah yang menyebutkan bahwa kristal punya khasiat menyembuhkan tubuh. Situs kesehatan Web MD pernah mencantumkan hasil studi tentang manfaat kesehatan dari kristal. Hasilnya? Para dokter menyatakan kesembuhan terjadi akibat efek plasebo (placebo effect) alias hanya memberikan sugesti kesembuhan ke penggunanya.

Meski demikian, direktur program Placebo Studies Harvard Medical School, Ted Kaptchuk, menyatakan bahwa sugesti atau informasi baik yang disampaikan pada pasien bisa membuat otak mereka memproduksi endorfin dan dopamin.

Salah satu langkah pembuktian Kaptchuk adalah dengan melakukan placebo akupuntur. “Pasien sesi ini akhirnya bisa merasakan kehangatan, perhatian, dan percaya diri. Efeknya lebih baik dari obat yang beredar di pasaran. Dan hal yang saya lakukan bahkan bukan akupuntur sungguhan,” katanya.

Baca juga artikel terkait KECANTIKAN atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Windu Jusuf