tirto.id - Bruna Marquezine merasa tidak punya cukup kata untuk menggambarkan perasaan pada kekasihnya, Neymar Jr, salah satu pesepakbola dengan bayaran termahal. Usia Marquezine masih 22 tahun, empat tahun lebih muda dari Neymar. Mereka saling mengenal saat Marquezine berusia 18 tahun. Januari lalu, pasangan ini berlibur di Brasil. Momen itu dimanfaatkan Marquezine untuk menyatakan perasaan terhadap Neymar. Ia meminjam kata-kata penulis Brasil, Caio Fernando Abreu yang menyiratkan hasrat seseorang untuk terus bersama pasangannya. Kalimat itu jadi caption foto Marquezine yang sedang mengambang di perairan yang dikelilingi tebing ditemani Neymar .
Belakangan, pasangan ini kerap jadi bahan perbincangan. Terlebih setelah publik melihat tayangan iklan yang memperlihatkan mereka beradegan mesra mengenakan pakaian dalam. Seperti yang pernah dilakukan David dan Victoria Beckham untuk label Emporio Armani.
Ada yang bilang mereka sudah bertunangan, menikah, bahkan punya anak. Beruntung Marquezine punya kesempatan untuk mengklarifikasi semua gosip saat GQ Brasil mewawancarainya untuk rubrik cerita sampul majalah edisi Juni 2018.
Jangankan menikah, ketika ditanya soal arah hubungan dengan Neymar pun ia tidak bisa menjawab pasti. Wanita ini belum ingin berpikir soal masa depan bersama Neymar. Marquezine punya kesibukan sendiri. Ia adalah aktris dan model. Wajahnya jadi sampul berbagai majalah waralaba perempuan yang beredar di negara tersebut.
Waktu kecil ia pernah jadi aktris cilik dan sempat meraih penghargaan sebagai aktris cilik terbaik. Ia melewati waktu dengan tetap bermain di sejumlah telenovela, film, dan pertunjukan yang diadakan di Brasil. Selain aktris, ia juga seorang selebgram. Kini Marquezine jadi duta lini Puma. Jadwalnya sekarang bikin dia berpikir bahwa hidup bersama Neymar bukan sebuah kebutuhan.
Mungkin di luar sana ada wanita-wanita lain yang ingin menggantikan posisi Marquezine atau mendambakan posisi sebagai WAGs, singkatan Wives and Girlfriends, istilah yang diciptakan pada tahun 2006 oleh sebuah tabloid di Inggris. Kata ini dibuat untuk menyebut pasangan pesepakbola.
Istilah WAGs tercipta saat media masa hendak memberitakan soal pasangan pesepakbola Inggris seperti Victoria Beckham, Cheryl Cole, dan Coleen Rooney, bersenang senang di Baden-Baden, Jerman. Saat para suami atau pacar tengah berlatih untuk pertandingan, Victoria dan kawan kawan berwisata dan berbelanja. Four Four Two sempat menulis kabar bahwa Victoria membeli 60 kacamata hitam dan berbelanja sebesar 57.000 Poundsterling. Untuk minum di bar, WAGs bisa menghabiskan uang 30.000 Poundsterling. Uang sewa kamar hotel mencapai 26.000 Poundsterling. Belum lagi uang yang dihabiskan untuk membeli minuman saat mereka berpesta. Kedatangan para WAGs ke Baden-Baden juga membuat pemilik toko lisensi Gucci dan Hermes bahagia karena mereka rela mengeluarkan uang ratusan Poundsterling untuk mendapatkan barang yang lebih spesial.
Dari sana WAGs mulai terekspos dan predikat WAGs jadi impian beberapa wanita. Abigail Clancy salah satunya. Pada CNN ia mengucap keinginan untuk menikahi pesepakbola, hamil, berbelanja, dan bersenang-senang. Setahun setelah pemberitaan WAGs di World Cup 2006 beredar, para wanita muda di Inggris mulai meniru gaya penampilan WAGs misal hair extension serupa Victoria Beckham.
Max Clifford, agen hubungan masyarakat di Inggris, berkata pada Washington Post bahwa para wanita muda punya cita- cita untuk jadi terkenal. “Dan siapapun bisa jadi terkenal bila berkencan dengan pesepakbola yang tepat,” katanya. Dalam artikel ‘Wags to Riches’ , CNN menulis bahwa WAGs punya efek Cinderella karena pesepakbola bisa saja mengubah hidup sederhana jadi sangat mewah.
Penggunaan istilah WAGs berkembang. Kata itu tidak cuma merujuk pasangan pesepakbola Inggris, tetapi juga pasangan semua atlet. Sampai saat ini setidaknya ada tiga acara televisi yang membahas kehidupan para WAGs yakni WAGs Boutique, Footballers Wives, dan WAGs. Serial televisi yang terakhir menayangkan hidup mewah para WAGs. Serial ini menampilkan wanita-wanita dengan penampilan setipe yakni makeup tebal, bentuk tubuh, dan bentuk jari kuku, seperti Kim Kardashian.
Kini, 12 tahun setelah kata WAGs tercipta, ada keragaman dari WAGs yang jadi sorotan. Tidak semua dari mereka nampak seperti Kim Kardashian dan jadi selebritas tanpa alasan yang masuk akal.
Mario Götze bertunangan dengan Ann Kathrin Brömmel. Ia disebut sebagai model pakaian renang. Sesungguhnya, ia adalah pemilik label pakaian renang Vida Swim. Sebelum jadi pengusaha, ia pernah mencoba peruntungan sebagai penyanyi dengan nama samaran Trina B. Ia juga pernah mencoba mewujudkan keinginan jadi model dengan ikut kompetisi German Next Top Model. Brömmel masuk dalam 50 besar. Tadinya ia bermimpi memenangkan kompetisi tersebut karena ingin jadi Victoria Secret Angels.
Meski belum berhasil, Brömmel tetap dapat tawaran untuk menjadi model berbagai produk dan sampul majalah. Ia jadi salah satu duta lini Versace. Bersama Götze, ia jadi tamu peragaan busana beberapa label fesyen di ajang Milan Fashion Week. Pada The Independent , ia sempat mengucap rasa heran mendengar impian wanita yang ingin menikah dengan pesepakbola. Saat itu ia telah dilamar oleh pesepakbola 22 tahun yang punya penghasilan 7 juta Euro per tahun.
Jajaran WAGs juga diisi oleh Ana Ivanovic, mantan petenis profesional, pemenang French Open 2008. Ia istri dari Bastian Schweinsteiger yang kini punya peran baru sebagai ibu dari bayi yang lahir bulan Maret lalu. Beberapa bulan setelah menikah, ia memutuskan untuk berhenti jadi petenis profesional. Meski pensiun, ia tetap jadi duta lini Adidas seumur hidup.
Ivanovic tidak seperti WAGs lain yang gemar berdandan dan bergaya. Kebiasaan tidak menggunakan kosmetik yang dilakoni selama 25 tahun jadi atlet tenis sepertinya masih terbawa. Pada wawancara dengan Livestrong.com, wanita yang pernah mengalahkan Serena Williams di pertandingan ini berkata bahwa ia tidak pernah mau mengedit foto Instagram-nya karena percaya hal paling penting ialah tampil apa adanya. Dalam wawancara dengan sejumlah media, berkali kali Ivanovic berpesan agar wanita bisa menerima perbedaan dan percaya diri dengan keunikan masing-masing. Sebuah pesan yang sangat klise tetapi mungkin masih relevan bagi publik termasuk para WAGs.
Pesan itu jadi tambah relevan karena tekanan untuk tampil sempurna di kalangan WAGs. Penulis anonim bernama The Secret WAG menulis dalam I Am The Secret WAG: The True Story of my Life as an England Footballer's Wife bahwa tekanan untuk tampil sempurna di kalangan WAGs tergolong besar. Para WAGs berlomba jadi yang terlangsing, tercantik, bahkan sampai perkara punya rambut terbaik.
Ada baiknya mereka melihat Shakira yang bisa bersama Gerard Pique, pria 10 tahun lebih muda. Tubuh penyanyi ini tidak kurus dan ia tidak muda lagi. Ia tak heboh dengan segala popularitas maupun kemewahan. Ia memilih konsisten melakukan hal yang disukai yakni bermusik. Dari sana Shakira menciptakan lagu cinta untuk ayah dua anaknya dan membuat Pique berdiri paling depan saat ia konser.
Editor: Nuran Wibisono