Waktu Buka dan Imsak Kota Palembang dan Kab. Sambas Hari Ini, Selasa, 7 Mei 2019

tirto.id - Ibadah puasa ke-2 umat muslim di Kota Palembang dan Kab. Sambas pada hari ini Selasa, 7 Mei 2019 bertepatan dengan 2 Ramadan 1440H.

Warga muslim dan musafir Kota Palembang sembari menunggu waktu buka atau sahur dapat mengunjungi lokasi favorit di Kota Palembang. Salah satu tempat yang asyik di Kota Palembang antara lain Tepian Sungai Musi Palembang, Jembatan Ampera, Benteng di Kuto Besak, Jaka Baring Sport City, Masjid Agung Palembang.

Makanan dan minuman seperti pempek, tekwan, laksa, pindang patin, mie celor, martabak har, tempoyak, lenggang, kue maksuba, kue delapan jam menjadi beberapa menu bebuka maupun sahur di Kota Palembang.

Saat adzan berkumandang, warga muslim atau para musafir yang sedang di Kota Palembang dapat melakukan ibadah sholat subuh di Masjid Raya Taqwa, Masjid Al Falah, Masjid DARUL MUTTAQIN.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini jadwal buka-imsak untuk Kota Palembang:

Sementara untuk Kab. Sambas, umat muslim di kota ini dapat ngabuburit di Pantai Selimpai, Danau Sebedang. Makanan atau minuman seperti bubur pedas, mie sagu, kwe tiaw goreng, kwe tiaw rebus, asam pedas tempoyak, kerupuk basah, ale-ale, mie kepiting menjadi salah satu menu khas di Kab. Sambas, yang dapat jadi pilihan kuliner saat berbuka maupun santap sahur.

Umat muslim Kab. Sambas, umumnya menunaikan ibadah salat subuh, zuhur, asar, magrib, termasuk isya berlanjut tarawih, di Masjid BABUL JANNAH SAMBAS, Masjid HIDAYATULLAH, Masjid SABILAL MUHTADIN.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini jadwal buka-imsak untuk Kab. Sambas:



Selain mengetahui waktu imsak, perlu kiranya umat muslim memahami keutamaan sholat tarawih. Menurut kitab Durratun Nasihin keutamaan shalat tarawih di bulan Ramadhan seperti diriwayatkan Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah (keutamaan) sholat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam hari, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam Ramadan ke-2 adalah diampunkan dosa kedua ibu-bapaknya, jika kedunya beriman.

Sebagai pelengkap ibadah Ramadan, berikut tausiah harian yang dikutip dari situs Nahdatul Ulama (NU).

Keabsahan puasa kita bergantung pada niat di malam hari. Yang menjadi pertanyaan: bagaimana jika kita lupa mengikrarkan niat puasa di malam hari?

Syekh Sulaiman Bujairimi dalam kitab Hasyiyah Iqna’ menerangkan:

“Disyaratkan menjatuhkan niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadan, puasa qada, atau puasa nazar. Syarat ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karena itu tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasarkan redaksi zahir hadis.”

Syekh Sulaiman melanjutkan:

“Kalimat ‘maka tiada puasa baginya’ maksudnya tidak sah, bukan tidak sempurna. Pandangan Syafi’iyah ini berbeda dengan pandangan Hanafiyah. Karena menurut Syafi’iyah, menganulir keabsahan itu lebih dekat dengan menganulir puasa itu sendiri, dibandingkan hanya menganulir kesempurnaan puasa. [...] Pandangan Syafi’iyah ini berbeda dengan pandangan Hanafiyah karena Hanafiyah membolehkan niat di siang hari baik puasa wajib maupun puasa sunah.”

Perbedaan pendapat di kalangan ulama ini adalah kewajaran dan bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan terus-menerus. Salah satu pelajaran pentingnya: kita bisa belajar bertoleransi kepada pendapat yang berbeda.

Bagaimanapun, dalam konteks ini, para ulama tersebut mendasarkan pendapatnya pada sumber hukum Islam yang sama, yaitu hadis.

Penulis: Alhafiz K.

Sumber: NU Online http://www.nu.or.id/post/read/60210/niat-puasa-ramadhan-di-siang-hari