tirto.id - Pemerintah menargetkan mudik lebaran Idulfirti 2022 aman dari penyebaran COVID-19. Ia pun menargetkan vaksinasi booster di wilayah Jabodetabek tembus 50 persen jelang lebaran.
Dalam rapat koordinasi lintas sektor persiapan mudik, Kamis (14/4/2022), Menko PMK Muhadjir Effendy menuturkan, pemerintah ingin pemudik divaksin penuh dan menjalankan prokes. Ia tidak ingin pemudik datang maupun kembali membawa oleh-oleh virus COVID-19.
Muhadjir menambahkan, pemerintah telah menjamin perjalanan mudik aman dan lancar termasuk ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), gas elpiji, dan bahan pokok.
“Kita berupaya betul menjamin bahwa perjalanan ini, baik ketika berangkat maupun kembali lagi akan lancar selamat dan betul-betul mendapatkan kegembiaraan bertemu dengan sanak saudara,” ungkap Muhadjir dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (15/4/2022).
Sementara itu, Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Gatot E. Pramono mengatakan, Polri telah menyiapkan sejumlah sarana-prasarana untuk melancarkan mudik mulai dari pos pengamanan, pos pelayanan terpadu dan gerai vaksinasi di titik keramaian dan kerawanan. Setidaknya 144.392 personel dikerahkan untuk membuat mudik nyaman.
“Dengan menurunkan 144.392 personil, kita juga akan melakukan cipta kondisi sebelum dan sesudah operasi ketupat terhadap gangguan keamanan yang mungkin muncul dan melakukan percepatan vakinasi,” ujar Gatot.
Ia juga menargetkan vaksinasi booster tembus 50 persen satu minggu sebelum lebaran di wilayah Jabodetabek. Mantan Kapolda Metro ini menargetkan vaksinasi booster tembus 30 persen di daerah mayoritas tujuan mudik seperti Lampung, Jawa Tengah, Jaw Barat, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.
“Percepatan vaksinasi ini kita lakukan bersama-sama dari Kementerian Kesehatan, Satgas, teman-teman TNI dan stakeholder terkait lainnya. Harapan kita tentunya ketika masyarakat nanti pulang ke kampungnya dan kembali tidak ada lonjakan Covid-19,” kata dia.
Adapun dalam mengantisipasi kemacetan lalin, pihaknya akan melakukan rekayasa manajemen lalin dengan contra flow dan one way maupun ganjil genap yang disesuaikan dengan situasi di lapangan.
“Di samping kita juga memindahkan jalur utama ke alternatif untuk mengindari kemacetan,” tutur Gatot.
Pemerintah juga mengklaim suplai distribusi BBM aman. Dirut Pertamina, Nicke Widyawati memprediksi akan ada peningkatan penggunaan bahan bakar di momen tertentu. Hal tersebut berdasarkan prediksi pemerintah bahwa sekitar 61,8 persen dari 85,5 juta pemudik akan menggunakan kendaraan pribadi (mobil dan motor), bus atau angkutan umum laut dan udara lain.
“Peningkatan tertinggi arus mudik diperkirakan sampai 29 persen, kemudian ada arus libur wisata sampai 36 persen dan arus balik 22 persen,” jelas Nicke.
Nicke mengatakan, pihaknya telah menyiapkan suplai dan distribusi tambahan untuk infrastruktur armada. Sebanyak 230 unit motor akan menjual BBM ke kendaraan yang terjebak kemacetan baik di tol maupun luar tol.
“Kami juga menyiapkan SPBU Temporary yang tempatkan di rest area yang belum ada SPBU dan di lokasi titik kemacetan untuk mengurai antrian. Serta ada 50 unit dan 149 unit truk BBM untuk menambah distribusi dan suplai yang ada,” tutur Nicke.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz