Menuju konten utama
Liga Italia

Usai Taklukkan Udinese, Allegri Alihkan Fokus ke Liga Champions

Usai menang 4-1 atas Udinese (9/3), pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, alihkan fokus ke pertandingan Liga Champions melawan Atletico Madrid Rabu (13/3) mendatang.

Usai Taklukkan Udinese, Allegri Alihkan Fokus ke Liga Champions
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri (Reuters / Max Rossi)

tirto.id - Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, langsung mengalihkan fokus timnya pada pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions melawan Atletico Madrid (13/3) setelah menaklukkan Udinese 4-1 di ajang Liga Italia 2018/2019 (9/3) di Allianz Stadium.

Juventus hanya membutuhkan lima kemenangan lagi untuk menyegel Scudetto terlepas dari hasil apapun yang diraih oleh Napoli.Saat ini, Bianconeri telah unggul 19 poin dari pesaing terdekat mereka tersebut. Mantan pelatih AC Milan itu menilai timnya masih butuh berkembang saat melawan Atletico Madrid nanti yang dia nilai akan menjadi duel yang sangat berbeda.

"Kami masih membutuhkan lima kemenangan untuk memenangkan gelar, terlepas dari apa yang dilakukan Napoli, dan kami dalam posisi yang kuat. Kami perlu meningkatkan kontrol bola secar individu, memainkan lebih banyak bola vertikal, tetapi ini adalah pemain muda dan tentu saja dapat tumbuh seiring waktu dan pengalaman," kata Allegri.

"Laga akan sangat berbeda ketika melawan Atletico Madrid nanti, kita harus lebih tajam, lebih cepat dan menggerakkan bola jauh lebih cepat."

Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan diyakini akan tampil habis-habisan pada Rabu (13/3) nanti. Pada leg pertama di Mardid, mereka harus mengejar ketertinggalan 2-0 untuk menjaga asa lolos ke babak perempat final.

Sejak dilatih oleh Allegri pada 2014/2015, Juventus selalu berhasil mencapai babak 16 besar Liga Champions. Bahkan mereka sanggup tampil dua kali di partai final, namun selalu kalah, (1-3 vs Barcelona 2014/2015) serta (1-4 vs Real Madrid 2016/2017). Terakhir kali Juventus gagal lolos dari 16 besar terjadi kala ditaklukkan Bayern Munchen pada musim 2015/2016.

Kendati selalu mencapai babak 16 besar dan 2 final, Allegri tetap dikritik tak dapat membawa trofi Liga Champions ke Turin. Isu dirinya akan hengkang di akhir musim jika tetap gagal pada musim ini juga telah menguap. Allegri sendiri merasa orang-orang hanya melihat hal-hal yang negatif. Menurutnya, bermain di Liga Champions menjadi sebuah kesenangan tersendiri, bukan obsesi.

“Dalam pandangan saya, salah melihatnya secara negatif, karena saya pikir kami telah melakukan pekerjaan dengan baik di sini. Memang benar setiap cerita harus berakhir, tetapi kami akan menuju Scudetto kedelapan berturut-turut dan telah memenangkan Piala Super Italia," aku Allegri.

“Saya pikir harapan telah dinaikkan terlalu banyak dan itu telah menjadi obsesi. Bermain di Liga Champions seharusnya menjadi kesenangan dan kegembiraan," tandas pelatih berusia 51 tahun itu.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Agung DH