Menuju konten utama

Usai Projo Dibubarkan, Jokowi Jadikan Ketumnya Wamen Desa & PDTT

Jokowi menunjuk Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi sebagai Wamen Kementerian Desa dan PDTT usai Projo dibubarkan.

Usai Projo Dibubarkan, Jokowi Jadikan Ketumnya Wamen Desa & PDTT
Calon Wakil Menteri Desa dan PDT Budi Arie Setiadi melambaikan tangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Arie Setiadi, ketua umum Projo sebagai Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT). Hal ini dilakukan setelah Projo dibubarkan karena kecewa dengan pengumuman Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Jokowi-Ma'ruf yang diumumkan pada Rabu, 23 Oktober 2019.

“Ada kekecewaan soal Prabowo jadi Menhan, mengingat Prabowo rival yang cukup keras waktu itu. Kami bertarung cukup keras. Akan tetapi, sekarang menjadi Menhan,” kata Sekretaris Jenderal Projo Handoko dalam konferensi pers di kantor DPP Projo, seperti dikutip Antara, Rabu kemarin.

Selain Prabowo, para sukarelawan pendukung Presiden Jokowi juga kecewa menyaksikan mantan Komisaris Utama Net TV Wishnutama dalam barisan calon menteri yang dipanggil ke Istana dalam dua hari belakangan.

Ketua Projo DKI Jakarta Karl Sibarani mengatakan Wishnutama tidak pernah berkeringat dan "berdarah" dalam mendukung Jokowi, baik pada Pilpres 2014 maupun 2019. Bahkan, prestasinya di bidang bisnis media dan hiburan pun tidak moncer.

Namun, pada Jumat (25/10/2019) Jokowi memanggil ketua umum Projo ke Istana Negara, Jakarta Pusat. Budi Arie pun ditunjuk Jokowi sebagai Wakil Menteri Desa dan PDTT, mendampingi politikus PKB Abdul Halim Iskandar.

Usai dipanggil Jokowi, Budi mengatakan ia ditunjuk sebagai wamen Kementerian Desa dan PDTT.

“Kami sadar di mana desa yang maju itu akan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara. Pembangunan yang adil makmur dan merata,” kata dia, di Istana Negara, Jumat (25/10/2019).

Menurut Budi, anggaran yang cukup besar bagi pembangunan desa harus betul-betul memberikan kemajuan berarti sehingga bisa memberikan kemajuan nasional.

“Mau enggak mau, karena Projo setia dengan rakyat. Tugas Pak Jokowi [memilihnya sebagai wamen desa] menegaskan sikap organisasi,” kata Budi.

Terkait Projo yang dibubarkan, ia berdalih akan kerepotan kalau harus melakukan konsolidasi lagi. Apalagi, kata dia, tuga Projo memenangkan pilpres dan itu sebenarnya sudah selesai.

“Tugas Projo sudah selesai. Kami harus pamit ke kehidupan normal. Kalau ada tugas baru switch engine dari tim pemenangan,” kata Budi.

Budi menambahkan “emosi di bawah belum stabil. Ini soal perasaan.” Ia menambahkan “Projo ini adalah rumah besar pendukung militan Pak Jokowi.”

Baca juga artikel terkait KABINET JOKOWI-MARUF atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Maya Saputri