Menuju konten utama

Urutan Perangkat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum Merdeka

Perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka diperlukan oleh guru maupun siswa sebagai penunjang proses belajar-mengajar. Lalu, apa saja tahap pengembangannya?

Urutan Perangkat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum Merdeka
Kampus Mengajar. youtube/Kampus mengajar

tirto.id - Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang variatif. Kontennya dibuat lebih optimal agar siswa punya cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru punya keleluasaan dalam menyusun dan memilih perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka serta penerapan metode mengajarnya. Para pendidik dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan dan minat peserta didik.

Tujuan lain dari kurikulum ini adalah menguatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila yang kemudian diwujudkan dalam modul projek. Namun, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berdiri sendiri, tidak terikat pada mata pelajaran tertentu.

Meskipun metode pembelajarannya bisa dilebarkan, ada beberapa prinsip pengembangan Kurikulum Merdeka yang mesti dipatuhi oleh guru. Selain itu, pendidik perlu mengacu pada perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka yang digunakan.

Urutan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Perangkat ajar Kurikulum Merdeka digunakan sebagai acuan bagi guru maupun siswa dalam proses belajar-mengajar. Secara rinci, berikut urutan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka.

1. Modul ajar

Modul ajar adalah dokumen yang memuat rencana pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Komponennya terdiri atas tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen.

Pada Kurikulum 2013, modul ajar disebut sebagai RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Perbedaannya, modul ajar Kurikulum Merdeka memiliki komponen yang lebih lengkap sehingga disebut sebagai RPP Plus.

2. Bahan ajar

Modul ajar digunakan sebagai acuan bagi guru dalam proses belajar-mengajar. Saat memberikan mengajar di kelas, guru menggunakan buku sebagai rujukan terkait materi yang diberikan kepada peserta didik.

Buku teks yang digunakan oleh guru maupun siswa termasuk sebagai salah satu contoh bahan ajar. Adapun secara definitif, bahan ajar merupakan materi pembelajaran untuk membahas satu pokok pembahasan. Selain buku teks, ada juga contoh bahan ajar berupa video, artikel, dan komik.

Dalam platform Merdeka Belajar, bahan ajar dapat dikatakan sebagai material pendukung dari modul ajar yang didasarkan pada capaian dan tujuan pembelajaran.

3. Modul projek

Urutan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka berikutnya adalah modul projek. Secara definitif, modul projek adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen, yang dibutuhkan sebagai acuan pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila.

Prinsip Pengembangan Kurikulum Merdeka

Prinsip pengembangan Kurikulum Merdeka tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Selain mengacu pada perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka, guru perlu mematuhi prinsip pengembangannya. Secara rinci, berikut lima prinsip pengembangan Kurikulum Merdeka.

  1. Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dibuat dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian siswa. Hal itu disesuaikan dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
  2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
  3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.
  4. Pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
  5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Tahapan Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Dilansir laman web resmi Kemdikbud Ristek, terdapat tujuh tahapan perencanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Secara rinci, berikut tahapan pengembangan Kurikulum Merdeka yang terkait pembelajaran.

1. Menganalisis Capaian Pembelajaran untuk menyusun tujuan dan alur pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik di setiap tahap perkembangan. Itu berlaku untuk setiap mata pelajaran di masing-masing jenjang, mulai dari satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

CP memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase usia.

2. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik

Asesmen diagnostik bertujuan mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik.

Perencanaan pembelajaran juga dapat memakai beberapa pertimbangan lain, seperti latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dan informasi lain yang terkait.

3. Mengembangkan modul ajar

Pengembangan modul ajar bertujuan mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran.

Proses pengembangan salah satu perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka tersebut harus bersifat esensial; menarik, bermakna, dan menantang; relevan dan kontekstual; serta berkesinambungan.

4. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik

Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran disesuaikan dengan tahapan pencapaian dan karakteristik peserta didik.

Ruang lingkup materi pembelajaran meliputi sesuatu yang diajarkan pendidik di kelas atau materi yang dipelajari peserta didik. Selanjutnya, pendidik menyesuaikan proses pembelajaran, produk hasil belajar, dan mengondisikan lingkungan belajar.

5. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif

Terdapat lima prinsip yang harus dipenuhi saat merencanakan dan melaksanakan asesmen.
  1. Asesmen sebagai bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik.
  2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai fungsi asesmen, serta diberikan keleluasaan dalam menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen.
  3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable).
  4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif.
  5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua.

6. Pelaporan kemajuan belajar

Bentuk laporan hasil belajar yang efektif harus memenuhi beberapa kriteria. Pertama, melibatkan orang tua peserta didik. Kedua, melibatkan peserta didik dan pendidik sebagai partner. Ketiga, merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah. Keempat, menyeluruh, jujur, adil, dan dapat dipertanggung jawabkan. Kelima, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.

7. Evaluasi pembelajaran dan asesmen

Evaluasi merupakan tahapan terakhir dalam pengembangan Kurikulum Merdeka, terutama dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini, pendidik melakukan refleksi terhadap masing-masing perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka yang berupa modul ajar.

Dengan melakukan evaluasi pembelajaran, pendidik dapat mengidentifikasi hal-hal yang sudah berhasil dan yang perlu diperbaiki. Hal itu bertujuan agar modul ajar dapat disempurnakan kembali.

Baca juga artikel terkait KURIKULUM MERDEKA atau tulisan lainnya dari Risa Fajar Kusuma

tirto.id - Edusains
Kontributor: Risa Fajar Kusuma
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Fadli Nasrudin