tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut hari ini. Pihak berwenang Ukraina melaporkan ledakan di ibukota Ukraina, Kyiv, pada hari Rabu (14/12/2022) waktu setempat.
Petugas mengatakan dua gedung administrasi terkena serangan pesawat tak berawak di distrik pusat kota yang merupakan tempat bagi banyak kantor pemerintah.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko menulis dalam sebuah unggahan di Telegram bahwa serangan itu melibatkan drone Shahed buatan Iran seperti yang menurut otoritas Ukraina telah terlibat dalam serangan Rusia lainnya di Ukraina.
Pecahan peluru dari satu drone merusak dua gedung administrasi di distrik Shevchenkyvskyi pusat, kata pemerintah kota Kyiv di saluran Telegramnya. Belum jelas apakah ada korban jiwa.
Gubernur Regional Oleksii Kuleba mengatakan pasukan Ukraina telah menembak jatuh 10 pesawat tak berawak yang dapat meledak sendiri di atas Kyiv dan wilayah tersebut pada hari Rabu.
Pasukan Pertahanan Udara Ukraina menulis di saluran Telegram mereka bahwa mereka telah menembak jatuh 10 Shahed yang diluncurkan dari pantai timur Laut Azov dan bahwa “pertempuran masih berlangsung.”
Kondisi Ibu Kota Ukraina
Sebagian besar wilayah ibu kota tetap tenang setelah serangan, yang terjadi sekitar fajar dan sebelum dimulainya hari kerja, dan kerusakan yang ditimbulkan tidak terlalu besar.
Kyrylo Tymoshenko, seorang pejabat tinggi di kantor Presiden Volodymyr Zelenskyy, memperingatkan “bahaya belum berakhir” di saluran media sosial.
Ukraina menghadapi rentetan serangan udara Rusia di seluruh negeri, sebagian besar menargetkan infrastruktur, dalam beberapa pekan terakhir. Pertempuran terus berlanjut di sepanjang garis depan wilayah timur dan selatan.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan pada 5 Desember, lebih dari 60 dari 70 serangan berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara, termasuk sembilan dari 10 yang menargetkan ibu kota dan wilayahnya.
Para pejabat AS mengatakan Selasa bahwa Amerika Serikat siap untuk menyetujui pengiriman baterai rudal Patriot ke Ukraina, menyetujui permintaan mendesak dari para pemimpin Ukraina yang sangat membutuhkan senjata yang lebih kuat untuk menembak jatuh rudal Rusia yang masuk.
Zelenskyy mendesak para pemimpin Baratuntuk menyediakan senjata yang lebih canggih untuk membantu negaranya dalam perangnya dengan Rusia.
The Patriot akan menjadi sistem rudal tercanggih yang telah disediakan Barat ke Ukraina untuk membantu mengusir serangan udara Rusia dalam perang yang meletus usai invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Pejabat AS juga mengatakan pekan lalu bahwa Moskow telah meminta Iran untuk memasok militer Rusia dengan drone dan rudal.
Editor: Iswara N Raditya