tirto.id - Penasihat utama presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak mengatakan, sekitar lebih dari 10 ribu sampai 13 ribu tentara Ukraina yang tewas dalam perang sembilan bulan dengan Rusia.
Seperti dikutip AP News, pada Kamis, 1 Desember 2022 malam, Mykhailo Podolyak menyatakan, jumlah pasukan yang terluka jauh lebih tinggi lagi dan jumlah korban sipil meningkat secara signifikan.
“Kami memiliki angka resmi dari staf umum, kami memiliki angka resmi dari komando tertinggi, dan jumlahnya antara 10.000 dan 12.500-13.000 tewas,” kata Podolyak kepada Channel 24.
Namun demikian, militer Ukraina belum mengonfirmasi angka tersebut. Pada akhir Agustus lalu, kepala angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, hampir 9.000 personel mereka yang tewas dalam perang.
Pada bulan Juni, Podoliyak menyampaikan, ada sekitar 200 tentara Ukraina yang tewas setiap harinya.
Sedangkan pada hari Rabu lalu, Presiden Eksekutif Uni Eropa, Ursula von der Leyen mengtakan, ada sekitar 100 ribu tentara Ukraina telah tewas. Akan tetapi, komentar itu dikoreksi. Dia mengatakan, datanya tidak akurat karena merujuk pada angka yang tewas dan terluka.
Pada bulan lalu, Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley mengatakan, sebanyak 40.000 warga sipil Ukraina yang tewas dan terluka. Selain itu, lebih dari 100.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam perang. Menurut dia, "hal yang sama mungkin terjadi pada Ukraina."
Sementara itu, Kantor hak asasi manusia PBB telah mencatat 6.655 warga sipil tewas dan 10.368 terluka dalam data pembaruan mingguan terbaru yang diterbitkan Senin.
Akan tetapi, mereka mengakui bahwa penghitungannya hanya mencakup korban yang dikonfirmasi, dan kemungkinan jauh dari jumlah yang sebenarnya.
Seperti diberitakan Al Jazeera hari ini, Jumat, 2 Desember 2022, Rusia kembali meluncurkan roket yang menghantam lingkungan Kherson. Serangan itu mematikan kembali jaringan listrik yang baru pulih setelah hampir tiga minggu pasukan Rusia pergi.
Selain itu, angkatan bersenjata Ukraina juga melaporkan telah terjadi penembakan hebat di sejumlah desa garis depan timur dekat kota Bakhmut.
Militer Ukraina mengatakan, mereka menemukan pecahan rudal berkemampuan nuklir yang ditembakkan Rusia di Ukraina barat. Tujuan adalah untuk mengganggu pertahanan udara.
Sementara itu, Walikota Kyiv Vitaliy Klitschko mengatakan kepada penduduk untuk menimbun air, makanan, dan pakaian hangat jika terjadi pemadaman listrik total yang disebabkan serangan Rusia.
Editor: Iswara N Raditya