tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina masih berlanjut sampai hari ini, Kamis, 1 Desember 2022. Dalam berita terbaru, militer Ukraina mengatakan, pasukan Rusia sedang berupaya maju di wilayah Ukraina timur. Mereka melatih tembakan tank, mortir dan artileri ke Kherson.
The Guardian memberitakan, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan, negaranya membutuhkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS untuk melindungi infrastruktur sipilnya dari serangan Rusia. Dalam masalah ini, dia mengaku akan bekerja sama dengan pemerintah Jerman.
Dalam 24 jam terakhir, layanan darurat Ukraina mengatakan, ada sembilan orang tewas karena kebakaran. Mereka melanggar aturan keselamatan karena ingin memanaskan rumah dari musim dingin setelah serangan Rusia menghancurkan fasilitas listrik.
Situasi Perang Rusia-Ukraina Hari ke-281
Kepala administrasi militer daerah Zaporizhzhia bernama Oleksandr Starukh mengatakan pada Rabu pagi bahwa serangan Rusia di wilayah itu mengenai titik distribusi gas sehingga menyebabkan kebakaran. Namun demikian, tidak ada korban luka atau korban jiwa.
Di sisi lain,Gubernur regional Kherson, Yaroslav Yanushevych mengatakan, penembakan Rusia di wilayahnya menyebabkan satu orang tewas dan seorang lainnya cedera.
Yaroslav Yanushevych mengatakan, beberapa bangunan tempat tinggal dan fasilitas medis di kota itu telah rusak usai dibebaskan dari pendudukan Rusia.
Dalam 24 jam terakhir, Ukraina mengklaim telah membunuh 500 tentara Rusia lainnya, sehingga total yang tewas sejak awal pertempuran menjadi sekitar 88.880 orang.
Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, timnya telah melumpuhkan tiga tank lagi dan enam pengangkut personel lapis baja.
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, pasukannya telah menjatuhkan tiga drone pengintai Rusia. Juru bicara staf umum angkatan bersenjata, Alexander Štupun, mengatakan Ukraina telah menjadi sasaran sejumlah serangan rudal dari pesawat dan artileri.
Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala administrasi kepresidenan Ukraina mengatakan, seorang remaja tewas dalam penembakan Rusia terhadap sebuah rumah sakit di wilayah Sumy, Ukraina utara.
Kantor berita Rusia, TASS melaporkan, tentara Ukraina telah mengebom dan merusak bangungan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye dan fasilitas penyimpanan limbahnya. Namun, wadah tempat menyimpan zat radioaktif tetap utuh.
“Tentu saja, beberapa peluru menghantam fasilitas penyimpanan limbah. Banyak bagian bangunan yang rusak, tetapi kontainer tempat penyimpanan zat radioaktif tidak terpengaruh,” kata juru bicara Rosenergoatom Dmitry Shevchenko.
“Melanjutkan pengeboman di tempat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye setidaknya tidak bertanggung jawab, atau, lebih tepatnya, kriminal. Ini sama saja dengan menyandera negara yang berbatasan dengan Ukraina,” kata Shevchenko menekankan.
Editor: Iswara N Raditya
