tirto.id - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menganggap keputusan Barat yang mengirim belasan tank ke Ukraina sebagai campur tangan langsung dalam konflik di Ukraina.
Rusia merespons dengan keras atas langkah negara Barat yang mengirim senjata berat untuk Ukraina. AS sebagai sekutu utama Ukraina telah menyanggupi 31 tank Abrams. Sedangkan Jerman siap dengan 14 tank Leopard 2.
Dmitry Peskov pun menilai keputusan itu sebagai sikap inkonsisten yang ditunjukkan Eropa bersama aliansinya.
"Ada pernyataan dari Eropa dan Washington bahwa pengiriman sistem persenjataan ke Ukraina, termasuk tank, sama sekali tidak menunjukkan keterlibatan negara-negara ini dalam permusuhan di Ukraina," kata Peskov seperti dikutip Al-Jazeera.
Ia kemudian menambahkan,"Kami sangat tidak setuju, semua yang dilakukan aliansi dan negara-negara tersebut merupakan keterlibatan secara aktif dalam konflik."
Di lain sisi, Sergey Karaganov, mantan penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin, mengingatkan ancaman perang terbuka antara NATO dengan Rusia sebagai dampak pengiriman tank-tank AS dan Jerman.
"Dengan mengirimkan tank," menurut Karaganov, "negara-negara NATO akan terlibat secara terbuka dalam perang dan langkah tersebut bisa membuat mereka menjadi target yang potensial."
Update Situasi Perang Rusia-Ukraina Jumat, 27 Januari 2023
Seperti diberitakan Russian News Agency pada Jumat, 27 Januari 2023, tentara Ukraina dilaporkan menembaki sejumlah daerah berpenghuni di Donetsk People’s Republic (DPR), termasuk Gorlovka, Donetsk, Makeyevka dan Yasinovataya.
Mereka melakukan serangan sebanyak 48 kali selama 24 jam terakhir dan mengeluarkan setidaknya 288 proyektil. Dua orang warga terluka akibat serangan tersebut.
"Selama satu hari terakhir, misi tersebut melaporkan 48 serangan penembakan yang dilakukan oleh tentara bersenjata Ukraina," tulis laporan via Telegram.
Selama ini, Donetsk dan Luhansk dikuasai separatis pro Rusia sejak 2014. Daerah itu diakui sebagai dua wilayah merdeka oleh Kremlin sejak awal tahun 2022 atau ketika pecah perang Rusia-Ukraina.
Sementara New York Times menyebutkan setidaknya 11 orang tewas akibat serangan yang dilancarkan Rusia sehari setelah negara-negara Barat mengumumkan pengiriman tank-tank berat ke Ukraina, demikian menurut laporan Ukraine’s State Emergency Service.
Mengutip keterangan BBC, 35 bangunan juga mengalami rusak parah di Kyiv serta terdapat serangan terhadap 2 fasilitas energi yang terletak di wilayah Odesa.
Masih menurut sumber yang sama, Moskow telah meluncurkan total 55 rudal udara dan laut pada Kamis (26/1). Valery Zaluzhny, kepala militer Ukraina mengutarakan 47 misil tersebut sudah ditembak jatuh dengan 20 di antaranya berada di sekitar Kyiv.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto