tirto.id - Presiden AS, Joe Biden mengumumkan pengiriman paket 31 tank Abrams ke Ukraina. Langkah ini menyusul keputusan Jerman yang mengerahkan 14 tank Leopard.
Seperti diberitakan Al-Jazeera pada Rabu, 25 Januari 2023, AS siap menyuplai amunisi berat buat Ukraina dengan mengirim tank Abrams yang disebut paling ampuh dalam mempertahankan teritori Ukraina.
"Mereka harus mampu melawan taktik dan strategi Rusia yang terus berkembang di medan perang dalam waktu dekat," kata Joe Biden.
"Mereka (Ukraina) perlu meningkatkan kemampuan untuk bermanuver di medan terbuka dan mereka membutuhkan kemampuan tahan lama demi menangkal dan bertahan melawan agresi Rusia dalam jangka panjang," lanjut Presiden ke-46 AS tersebut.
Keputusan AS mengirim 31 tank Abrams ke Ukraina itu tidak lama berselang setelah salah satu aliansinya di Barat, Jerman setuju dengan pengerahan 14 tank Leopard 2 ke wilayah yang sedang dilanda perang tersebut.
"Ini adalah hasil konsultasi intensif dengan sekutu dan mitra internasional kami. Keputusan ini sudah tepat dan sangat penting untuk tidak membiarkan kami ditekan," ujar Kanselir Jerman, Olaf Scholz, dikutip AP News.
Update Perang Perang Rusia-Ukraina
Selama 24 jam terakhir, Rusia dilaporkan melepaskan 4 serangan rudal dan 26 serangan udara. Ditambah lebih dari 100 tembakan dari berbagai sistem peluncur roket di wilayah Ukraina. Satu orang dilaporkan tewas di Kherson dan 6 orang luka-luka akibat serangan Rusia. Sedangkan 10 lainnya mengalami hal yang sama di Donetsk.
The Guardian memberitakan, pasukan Ukraina juga telah menarik diri dari kota Soledar, kawasan timur Donetsk. Penarikan ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap keamanan personel setelah pasukan Ukraina ditangkap tentara Rusia.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan CNN, sirine terdengar di wilayah Ukraina tengah dan timur sebagai peringatan atas serangan Rusia di kawasan tersebut.
Suara sirine itu dibunyikan sepanjang hari untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap ancaman rudal Rusia.
Di Dnipro, kota terbesar keempat Ukraina, Walikota Mykola Lukashuk terus mewanti-wanti kepada warga untuk berlindung dan mencari tempat aman.
"Ancaman serangan rudal. Tetaplah berada di tempat yang aman hingga peringatan berakhir. Ancaman belum berakhir," kata Mykola Lukashuk, via Telegram.
Di kota Mykolaiv, Rusia juga melancarkan serangan rudal terhadap wilayah tersebut. Vitaliy Kim, pejabat militer setempat menyatakan,"Ada 3 kelompok [serangan drone Shahed] yang telah lepas landas,".
Militer Ukraina yang berjaga di Kharkiv dan Kirovohrad pun memberikan peringatan atas potensi ancaman yang sama dalam skala tinggi.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto