Menuju konten utama

Update Longsor Nganjuk: Lima Jenazah Korban Sudah Ditemukan

Jenazah lima dari enam korban longsor di Desa Ngentos Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur sudah ditemukan. 

Update Longsor Nganjuk: Lima Jenazah Korban Sudah Ditemukan
Tim SAR mengevakuasi korban tanah longsor di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (16/2/2021). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.

tirto.id - Kabar terkini soal bencana longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, tepatnya di Desa Ngentos, pada hari ini, Kamis, 18 Februari 2021 adalah jenazah lima dari enam korban sudah ditemukan oleh petugas gabungan.

Untuk mencari enam korban itu, kata Kepala Basarnas Jatim Hari Adi Purnomo, mereka menerjunkan anjing pelacak terlebih dahulu. Setelah diketahui titik lokasi korban, barulah rombongan bergerak ke lapangan.

"Tadi dimulai dari briefing (pengarahan) setelahnya pengerahan pasukan. Anjing pelacak mendeteksi keseluruhan dan alhamdulillah ada dua sektor A dan B," kata Hari seperti diwartakan Antara.

Menurut Hari, usai dilacak oleh anjing itu, operator eskavator juga langsung menuju ke lokasi. Seluruh titik baik di sektor A dan sektor B digali dengan eksavator. Dari sana, baru ditemukan lima jenazah.

"Hari ini ditemukan lima korban, satu di sektor B dan empat di sektor A. Dari hasil autopsi, tiga laki-laki dan dua perempuan, ada yang dewasa ada yang anak-anak," kata dia.

Atas ditemukan lima orang jenazah itu, saat ini masih tinggal satu orang yang belum ditemukan. Jumlah keseluruhan korban yang dinyatakan hilang awalnya adalah 21 orang dan dua orang di antaranya ditemukan dalam keadaan selamat dan lainnya telah meninggal dunia.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan hingga Selasa (16/2/2021) terdapat 101 warga Desa Ngetos masih mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Raditya mengatakan, longsor tersebut mengakibatkan 54 KK atau 186 warga terdampak, 12 warga meninggal dunia, 20 luka-luka dan 8 unit rumah warga rusak berat.

"Mereka yang luka mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat. Hingga semalam (16/2/2021), tujuh warga masih dinyatakan hilang. Tim gabungan terus berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor," kata Raditya.

Raditya menambahkan, saat ini tim gabungan juga telah mengerahkan lima alat berat untuk membantu pencarian korban di lokasi longsor.

Badan Geologi, PVMBG melalui keterangan tertulis mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan bencana tanah longsor di Kabupaten Nganjuk di antaranya:

  • Kemiringan lereng yang curam.
  • Tanah pelapukan dari endapan vulkanik yang gembur, sarang dan mudah luruh kena air.
  • Longsoran pada bagian atas terjadi pada tanah pelapukan dan kontak dengan lapisan di bawahnya yang merupakan lapisan kedap air (lava) yang berfungsi sebagai bidang gelincir.
  • Sistem penataan air permukaan (drainase) yang kurang baik dan tidak kedap air.
  • Hujan yang turun dengan intensitas tinggi menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah.

Baca juga artikel terkait LONGSOR NGANJUK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH