tirto.id - Kematian Artis Thailand Tangmo Nida masih menjadi sorotan publik hingga hari ini, Senin (7/3/2022). Kasus ini menarik perhatian warganet di Indonesia karena dianggap memiliki banyak kejanggalan.
Berita terbaru soal kasus Tangmo Nida, polisi masih berusaha mengungkap adanya unsur kesengajaan. Sejauh ini, berdasarkan bukti-bukti yang didapat, kasus Tangmo Nida dianggap sebagai "kecelakaan".
Bangkok Post melansir, menurut Kepala Polisi Nasional Thailand, Suwat Jangyodsuk, kematian artis bernama lengkap Nida "Tangmo" Patcharaveerapong ini tampaknya merupakan kecelakaan berdasarkan bukti-bukti yang ada.
Akan tetapi, Suwat melanjutkan, polisi tidak menutup kemungkinan adanya unsur lain berdasarkan hasil pemeriksaan forensik yang belum keluar.
Dia mengatakan telah menginstruksikan penyidik untuk memeriksa keterangan saksi dan bukti terkait seperti catatan telepon dan kecepatan mengemudi serta data GPS speedboat.
Mayat aktris berusia 37 tahun itu ditemukan pada 26 Februari hampir dua hari setelah dia jatuh ke Sungai Chao Phraya saat berada di speedboat bersama lima orang lainnya.
Orang-orang yang bersama Tangmo Nida di dalam speedboad, yaitu Tanupat Lerttaweewit (Por) dan Phaiboon Trikanjananun (Robert), didakwa mengoperasikan kapal tanpa izin dan kelalaian yang menyebabkan kematian.
Tiga penumpang lainnya adalah Idsarin Juthasuksawat (Gatick) manajer Tangmo; Wisapat Manomairat (Sand) dan Nitas Kiratisoothisathorn (Job).
Kelimanya telah dipanggil kepolisian dan dimintai keterangan pada Minggu (6/3/2022). Mereka mendapat banyak hujatan warganet karena kesaksikannya dianggap janggal. Beberapa di antara mereka juga sedang diselidiki karena memberikan keterangan palsu ke polisi.
Ibu Tangmo Nida juga mendapat kritik habis-habiskan karena mau "memaafkan" teman-teman Tangmo yang lalai dan menerima kompensasi dalam bentuk uang atas kematian putrinya.
Hingga saat ini, setidaknya 29 saksi telah diperiksa dalam penyelidikan kematian aktris berusia 37 tahun tersebut.
Letjen Pol Jirapat Phumijit, komisaris Kepolisian Daerah Provinsi 1, mengatakan pada hari Minggu polisi masih mengumpulkan bukti dan penyelidikan akan memakan waktu. Dia mengatakan penyelidikan sedang ditangani secara langsung tanpa campur tangan. Ia juga mengatakan kepala polisi nasional ikut mengawasi penyelidikan.
Ibu Tangmo Nida Terima Kompensasi
Ibu Tangmo Nida, Panida Siriyuthayothin, mengatakan dia memaafkan Tanupat, pemilik speedboat yang diduga terlibat dalam insiden yang menyebabkan kematian putrinya, setelah Tanupat berjanji untuk memberikan 30 juta baht (Rp13 miliar) sebagai kompensasi.
Panida Siriyuthayothin, membuat pernyataan tersebut saat wawancara di program "Hone Krasae" di TV Channel 3 pada Minggu (6/3/2022). Ia mengatakan bahwa dia sepenuhnya memaafkan Tanupat dan Phaiboon. Panida mengatakan, Tanupat telah meneleponnya untuk meminta maaf setiap hari sejak kejadian itu.
Panida menerima tawaran kompensasi 30 juta baht dari Tanupat, jumlah yang diusulkan Panida. Ia pun menjelaskan, angka 30 juta baht itu berasal dari perhitungan pendapatan Tangmo jika ia masih hidup.
"Katakanlah jika [Tang] Mo memperoleh satu juta baht dari serial TV dan dia hidup selama 30 tahun lagi, saya dapat mengalikan jumlah itu dengan 30. Ini masih belum termasuk pendapatan yang hilang dari sesi foto sebagai model," kata Panida.
Panida membantah pengampunannya didasarkan pada janji kompensasi. Namun, dia juga mengungkapkan kekecewaannya kepada beberapa teman dekat Tangmo dan tidak akan memaafkan manajer Tangmo, Idsarin Juthasuksawat (Gatick), karena tidak menghubungi Panida begitu Tangmo menghilang.
Panida juga mengatakan kepada pembawa acara program, Kanchai Kamnerdploy bahwa kompensasi tidak terkait dengan masalah resmi yang berkaitan dengan kasus tersebut.
Setelah wawancara, Dayos Dechjob, sepupu Tangmo, memposting pesan singkat di Facebook yang mengungkapkan "kekecewaan" di samping emotikon patah hati.
Sementara itu, Kolonel Pol Chaturon Anurakbandit, inspektur polisi Muang Nonthaburi, akan memanggil Gatick untuk ditanyai lebih lanjut mengenai suara pria tak dikenal yang terekam dalam insiden tersebut, sementara kantor kelautan Nonthaburi kemarin memanggil Tanupat untuk memberikan dokumen terkait speedboat.
Editor: Iswara N Raditya