tirto.id - Kasus positif COVID-19 di Indonesia per Minggu 10 Mei 2020 pukul 12 siang mencapai 14.032, atau bertambah 387. Pasien sembuh mencapai 2.698 atau bertambah 91 selama satu hari. Sementara pasien meninggal sebanyak 973 atau bertambah 14 orang.
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa penambahan kasus ini merupakan gambaran bahwa sebagian masyarakat belum mematuhi langkah-langkah yang diimbau pemerintah dalam memutus penyebaran COVID-19.
"Mari cermati angka ini, apakah kita telah melaksanakan dengan baik kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan tetap berada di rumah," kata Yuri, Minggu (10/5/2020).
"Tidak ada pilihan, patuhi langkah memutus penularan. Tetap di rumah, tidak melaksanakan perjalanan ke mana pun. Tidak mudik. Sekali lagi, tidak mudik," imbuh Yuri.
Yurianto terus mengingatkan agar masyarakat menggunakan masker, menjalankan physical distancing, dan rajin mencuci tangan. Masyarakat juga diimbau tidak keluar dari rumah apabila tak ada keperluan mendesak. Apalagi, kata Yuri hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang bisa membunuh virus corona.
"Kita tak pernah tahu siapa yang di luar jadi OTG [Orang Tanpa Gejala], siapa di luar yang menjadi pembawa virus," ujar Yuri.
Menurut Yuri data kasus COVID-19 masih mengalamai kenaikan dan penurunan sampai hari ini. Artinya kurva kasus COVID-19 tidak bisa dibilang mengalami penurunan lantaran jumlah kasus setiap harinya mengalami naik-turun.
"Di beberapa daerah ada kecenderungan yang konsisten meningkat semakin sedikit, namun di beberapa daerah ada juga yang tidak konsisten," kata Yuri.
Masih meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 tentunya tak sesuai harapan Presiden Joko Widodo yang ingin kurva kasus positif "sudah harus turun" pada Mei ini dan Juli sudah dalam kondisi ringan.
Ia pun memerintahkan semua bawahannya bekerja keras dan mengerahkan energi agar target tercapai. "Dengan cara apa pun," kata Jokowi.
Editor: Zakki Amali