tirto.id - Mohammad Mirmohammadi, anggota dewan penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meninggal pada Senin (2/3/2020) akibat virus corona, menurut laporan kantor berita Iran yang dikutip South China Morning Post.
Ia menjadi pejabat tinggi Iran pertama yang menjadi korban virus corona, sehingga memengaruhi anggota dewan lainnya di negara tersebut.
Mirmohammadi meninggal di rumah sakit di Teheran utara di karena virus itu, kata radio pemerintah. Dia berusia 71 tahun.
Selain Mirmohammadi, Wakil Presiden Masoumeh Ebtekar, lebih dikenal sebagai "Suster Mary juga dikonfirmasi terinfeksi virus corona.
Iraj Harirchi, kepala satuan tugas pemerintah Iran juga disebut sakit karena virus corona. Iran mencoba membendung wabah virus corona pada hari Senin dengan mengadakan briefing online oleh Kementerian Luar Negeri.
Di sisi lain Inggris mulai mengevakuasi staf dan keluarganya dari negara tersebut, sebagai langkah pencegahan penularan virus corona.
Hingga saat ini, Selasa (3/3/2020), kasus virus corona di Iran mencapai 1.501 dengan total korban meninggal mencapai 66 orang.
Iran memiliki jumlah kematian tertinggi di dunia setelah Cina, pusat penyebaran penyakit itu. Sementara jumlah warga yang sembuh sebanyak 291 orang.
Dikutip dari Guardian, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada sebuah pengarahan di Jenewa bahwa wabah corona di Iran, Korea Selatan, Italia, dan Jepang adalah yang paling mengkhawatirkan.
"Kami berada di wilayah yang belum dipetakan dengan Covid19," katanya. “Kami belum pernah melihat patogen pernafasan yang mampu menularkan masyarakat, tetapi juga bisa diatasi dengan tindakan yang tepat.”
Secara global, kasus virus corona mencapai 90.937 dengan total kematian sebanyak 3.117 orang. Jumlah warga yang pulih mencapai 48.063 orang.
Kasus corona paling banyak terdapat di Cina dengan jumlah 80.151, diikuti Korea Selatan sebanyak 4.812 kasus, Italia 2.036 kasus dan diikuti Iran 1.501 kasus.
Sementara di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang mencapai 706 kasus dengan 10 kematian dan 10 orang yang berhasil sembuh. Di kota Jepang sendiri tercatat 274 kasus virus corona.
Editor: Agung DH