tirto.id - Kasus virus corona COVID-19 per Jumat (26/6/2020) hari ini mencapai 9.710.205 di seluruh dunia. Menurut data Worldometers yang diambil pada pukul 13.20 WIB, virus telah menyebabkan 491.783 orang meninggal dan 5.279.579 orang dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat melaporkan 40.598 kasus virus corona baru dan 2.430 kematian pada hari Kamis (25/6/2020), menurut Johns Hopkins University. Jumlah itu merupakan lonjakan terbesar dalam satu hari selama pandemi.
Kasus COVID-19 di AS sekarang mencapai 2.422.091 kasus dan 124.410 kematian, menurut data dari JHU. Total kasus mencakup 50 negara bagian, Distrik Columbia dan wilayah AS lainnya, serta kasus yang direpatriasi.
New Jersey menambahkan sejumlah besar angka kemungkinan kematian akibat virus corona pada Kamis, menjadikannya salah satu negara yang paling terdampak, setelah New York dan California.
Krisis coronavirus di Arizona semakin parah dan ubernur Texas mulai mempertimbangkan kembali kebijakan untuk melakukan new normal karena jumlah kasus yang dikonfirmasi di AS semakin meningkat.
Wilayah pengujian terhadap virus corona diperluas ke beberapa daerah yang mungkin menyumbang peningkatan. Kematian masih terjadi setiap hari, jumlah rawat inap dan jumlah orang yang positif terus meningkat selama beberapa minggu terakhir di sejumlah bagian negara, sebagian besar di Selatan dan Barat.
AS melaporkan 34.500 kasus COVID-19 kasus pada hari Rabu, sedikit berkurang dari hari sebelumnya yaitu 36.400 mencapai 24 April, menurut Johns Hopkins University.
Rata-rata harian telah naik lebih dari 50% selama dua minggu terakhir, menurut sebuah analisis dari Associated Press. Angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi karena faktor pengujian terbatas dan lain-lain.
Apakah peningkatan kasus dan lonjakan kematian akan terjadi kembali di AS tergantung pada sejumlah faktor, kata para ahli. Yang paling penting adalah pejabat pemerintah harus membuat keputusan yang tepat. Kematian per hari secara nasional rata-rata sekitar 600 orang setelah memuncak menjadi 2.200 pada pertengahan April.
"Adalah mungkin, jika kita memainkan kartu kita dengan buruk dan membuat banyak kesalahan, untuk kembali ke level itu. Tetapi jika kita pintar, tidak ada alasan untuk mencapai 2.200 kematian sehari, " kata Dr. Ashish Jha, direktur Global Health Institute Harvard.
Jumlah kematian harian AS sebenarnya telah menurun tajam selama beberapa minggu terakhir bahkan ketika kasus-kasus meningkat, sebuah fenomena yang dikatakan para ahli dapat mencerminkan perawatan efektif, upaya yang lebih baik untuk mencegah infeksi di panti jompo dan meningkatnya proporsi kasus di antara orang-orang muda, yang lebih mungkin dibandingkan untuk bertahan dengan COVID-19.
"Ini masih sesuatu serius," kata Dr. Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, tetapi "kami berada dalam situasi yang berbeda hari ini daripada pada Maret atau April."
Editor: Agung DH