tirto.id - Update Corona di dunia 18 Februari 2022 kembali dilaporkan, baik dari kasus positif, kasus kematian, kasus sembuh, hingga perkembangan Varian Omicron.
Laporan terbaru kasus Covid-19 dilansir dari Worldometers, Jumat (18/2/2022) sampai pukul 07.55 WIB telah mencapai 419.986.967 kasus positif, yang jika dibulatkan totalnya menjadi 420 juta kasus.
Dari jumlah itu, 5.880.464 orang dinyatakan meninggal dunia akibat wabah SARS-CoV-2, dan yang dinyatakan sembuh sebanyak 343.839.342 pasien.
Sedangkan kasus aktif saat ini jumlahnya adalah 70.267.161 dari seluruh negara yang terkonfirmasi virus Corona, di mana 84.624 pasien kondisinya kritis, dan saat ini kasus aktif didominasi oleh Varian Omicron.
Urutan pertama kasus Corona terbanyak di dunia masih diduduki Negeri Paman Sam dengan 79.912.362 kasus positif.
Untuk kasus kematian, AS mencatat 955.429 orang meninggal dunia, sementara kasus sembuh sebanyak 50.987.469 pasien, serta 27.969.464 kasus aktif.
India berada di urutan kedua dengan 42.779.022 kasus positif, 510.937 kematian, dan 41.966.722 pasien sembuh, serta tersisa 301.363 kasus aktif.
Posisi ketiga ada Brasil dengan 27.941.476 kasus positif, 641.997 kematian, 24.708.484 kesembuhan, dan 2.590.995 kasus aktif.
Selanjutnya Prancis menempati posisi keempat dunia, yakni 22.068.635 kasus positif, 136.142 orang meninggal dunia, 18.340.372 pasien sembuh, dan 3.592.121 pasien sembuh.
Serta Inggris urutan lima dunia dengan 18.499.058 kasus positif, 160.221 kematian, 16.462.113 kesembuhan, dan 1.876.724 kasus aktif.
Rusia urutan ke-6 dengan 14.840.502 kasus positif, Turki posisi ke-7, yakni 13.266.265 kasus positif, urutan ke-8 Jerman 13.154.541 kasus positif, Italia posisi sembilan 12.323.398 kasus positif, dan Spanyol 10.778.607 kasus positif.
Update Covid-19 & Omicron Indonesia
Positif Corona di Indonesia Lebih dari 5 Juta Kasus
Urutan ke-17 negara dengan kasus Corona tertinggi di dunia masih diduduki oleh Indonesia, dengan total 5.030.002 kasus positif Covid-19.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Kamis kemarin, 17 Februari 2022 melaporkan, angka itu diperoleh setelah bertambahnya 63.956 kasus harian baru dalam sehari terakhir.
Data kematian juga semakin bertambah banyak, yakni 145.828 orang setelah adanya tambahan 206 kasus kematian baru.
Untuk angka kesembuhan juga mengalami penambahan 39.072 kasus sembuh baru, sehingga totalnya 4.414.306 pasien sembuh secara kumulatif.
Kasus aktif sendiri saat ini masih ada 469.868 dari seluruh wilayah di Tanah Air, di mana 2.278 kasus berada dalam kondisi yang serius atau kritis.
Dikutip situs resmi Kemenkes, angka pasien yang dirawat di rumah sakit berada di posisi 33% hingga Selasa (15/2/2022).
Rumah sakit masih cukup memadai untuk merawat pasien COVID-19 di fase Omicron ini. Per Selasa kemarin, jumlah total tempat tidur perawatan dan intensif COVID-19 ditambah dari 88.485 menjadi 91.018.
Meski kasus konfirmasi harian sudah melebihi puncak delta di posisi 57.049 (15/2/2022), dan di beberapa daerah sudah melebihi kasus konfirmasi harian pada gelombang Delta 2021 lalu, pasien yang dirawat di rumah sakit masih bisa terkendali.
Sejauh ini tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit untuk pasien masih memadai. Belum ada daerah dengan tempat tidur dan perawatan intensifnya di angka 60% di Indonesia.
DKI Jakarta sejauh ini, dari 15.313 tempat tidur isolasi yang disediakan baru terisi 54,9%.
Begitu juga dengan tempat tidur ICU yang tersedia 921, baru terisi 44,1%. Berbeda halnya dengan kondisi Delta, dimana DKI Jakarta merawat pasien COVID-19 sebanyak 18.824 di masa puncak gelombang Delta.
“Perlu kami imbau dengan tegas kembali pasien dengan tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan hendaknya dirawat secara isolasi mandiri (isoman) atau isolasi terpusat (isotar) yang disediakan pemerintah. Mari kita bantu saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit karena memiliki gejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid,” kata Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.
Update Omicron Dunia
Wajib Masker dan Segala Aturan Penguncian Berakhir di Republik Dominika
Republik Dominika mengakhiri semua pembatasan kesehatan masyarakat COVID-19 pada Kamis (17/2), termasuk mandat pemakaian masker dan pemeriksaan vaksin di ruang publik.
Seperti diwartakan Antara, meski negara ini belum mencapai target vaksinasi pemerintah, yaitu 70 persen orang dewasa sudah mendapat divaksin, tapi keputusan tetap diberlakukan.
Pengumuman itu disampaikan Presiden Luis Abinader melalui media sosial dan dalam pesan yang ditayangkan televisi Rabu (16/2) malam.
"Sudah waktunya untuk memulihkan semua kebebasan dan cara hidup kita," ujarnya.
Republik Dominika mulai melonggarkan tindakan pencegahan COVID-19 Juli lalu, ketika pihak berwenang mengakhiri jam malam yang berlaku sejak Maret 2020.
Sebelum pengumuman terakhir itu, pemerintah telah mewajibkan pemakaian masker di tempat-tempat umum dan bukti vaksinasi sebelum warga naik transportasi umum atau hadir di lokasi bisnis untuk bekerja atau berbelanja.
Menteri Kesehatan Daniel Rivera mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa mengakhiri langkah-langkah penahanan itu ditempuh setelah ada "pengurangan konstan" infeksi COVID-19 dan tingkat kematian.
Editor: Iswara N Raditya