Menuju konten utama

UMKM Harap Banjir Cuan Lewat Duet TikTok Shop dan Tokopedia

UMKM menyambut baik kerjasama TikTok Shop dengan Tokopedia. Bagaimana dampak kerjasama ini terhadap cuan UMKM?

UMKM Harap Banjir Cuan Lewat Duet TikTok Shop dan Tokopedia
Warga menonton siaran langsung pedagang yang menawarkan produk melalui media sosial Tiktok di Jakarta, Selasa (26/9/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

tirto.id - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menyambut baik kehadiran kembali e-commerce TikTok Shop setelah ditutup beberapa waktu lalu. Menurut salah satu pelaku UMKM, Aisyah (23), hadirnya TikTok Shop yang bergabung dengan Tokopedia akan memperluas akses pasar.

Aisyah adalah pelaku UMKM yang bergerak pada bidang kuliner. Bisnis dia adalah membuat kue hingga jajanan ringan yang dijajakan di Tokopedia sejak lama. Dia menuturkan, dengan bergabungnya dua raksasa e-commerce tersebut, maka akan mempengaruhi penjualan.

“Sangat berpengaruh karena di era sekarang kebanyakan orang mau beli suatu produk itu kan harus liat review, nah berawal dari video review orang dari TikTok sangat mempengaruhi penjualan kami,” kata Aisyah kepada Tirto, Kamis (14/12/2023).

Bukan hanya itu, menurut dia, TikTok mampu menyediakan layanan siaran langsung melalui fitur live. Fitur tersebut membantu target pelanggaran untuk lebih tahu terkait kondisi produk hingga menciptakan interaksi secara langsung.

“Sebisa mungkin memanfaatkan fitur live dari TikTok juga untuk membantu orang bisa tau lebih jelas tentang produk dengan bertanya secara langsung lewat live TikTok itu sendiri,” ucap Aisyah.

Dihubungi terpisah, Fachrul (25) memiliki bisnis kuliner serupa mengatakan, dengan bergabungnya TikTok Shop dengan Tokopedia akan memperluas market sekaligus memperlebar peluang keuntungan.

“Saya rasa market-nya jadi makin luas, peluangnya juga makin luas, jadi otomatis penjualan juga meningkat. Harapan saya begitu pelanggan akan semakin banyak karna market-nya kan juga tambah luas,” ucap dia.

Namun demikian, pelaku UMKM lain, Iman Awaludin (24), mengaku was-was dengan kembalinya TikTok Shop. Dia menuturkan, Kementerian Perdagangan harus berani dalam memberantas predatory pricing yang selama ini diisukan terhadap operasional TikTok Shop.

“Menurut saya yang paling penting memang harus ditegaskan kembali terkait predatory pricing, karena masalah utamanya itu, terkadang ada produk yang memang dijual terlalu murah,” kata Iman.

Iman menuturkan, tidak menutup kemungkinan TikTok Shop bergabung dengan Tokopedia akan memperluas jangkauan pasar, namun harus ada ketegasan melalui aturan baru di dalam Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik.

Diwartakan sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan memberikan waktu untuk masa uji coba layanan TikTok Shop selama tiga sampai empat bulan. Hal tersebut seiring dengan TikTok yang berinvestasi untuk bekerja sama dengan Tokopedia.

"Ini kolaborasi TikTok dan Tokopedia. Kita lagi berikan 3 sampai 4 bulan percobaan karena teknologi tidak mudah dan nanti kita lihat lagi dan nilai atau sempurnakan," kata Zulhas di Menara Tokopedia, Selasa (12/12/2023).

Zulhas berharap kerja sama tersebut dapat membantu seller. Tidak hanya itu, dia juga berharap pemerintah bisa membangun ekosistem e-commerce dan memberikan manfaat yang besar.

Baca juga artikel terkait TIKTOK SHOP atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang