tirto.id - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin memungkasi kalimat penutupnya dalam Debat Pilpres 2019 Ketiga dengan mengucap doa. Dalam doanya, dia mengakui sudah berusia sepuh, tapi siap untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin negara jika terpilih di Pilpres 2019.
“Ya Allah, saya memang merasa sudah tidak muda lagi, tetapi kalau Engkau percayakan kepada kami untuk memimpin bangsa ini, kami siap dan kami akan bekerja dengan sungguh-sungguh,” kata Ma'ruf di penghujung debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu malam (17/3/2019).
Dia menutup doanya itu dengan menyatakan, “Hasilnya bukan untuk kami, tapi untuk generasi yang akan datang.”
Ketika menyampaikan kalimat penutup di Debat Cawapres 2019, Ma'ruf juga menyatakan dirinya dan Jokowi akan melanjutkan hasil kerja pemerintah selama ini.
Menurut dia, capaian pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla merupakan milestone dan modal dasar yang akan dimaksimalkan lagi hasilnya pada periode 2019-2024.
“Untuk melakukan upaya perbaikan secara terus-menerus dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip Al-ishlah illa ma huwal ashlah tsummal ashlah fal ashlah, [artinya] melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, yang lebih baik secara terus-menerus dan berkelanjutan,” kata Ma'ruf.
Dia menambahkan dirinya dan Jokowi juga akan menggeser strategi pembangunan nasional, dari semula berfokus pada infrastruktur, kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Debat Cawapres Ma'ruf vs Sandiaga Uno dimulai pada pukul 20.00 WIB. Debat ketiga itu disiarkan langsung oleh Trans TV, Trans 7, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Trans Vision dan detikcom.
Debat kali ini membahas tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. Debat itu dipandu oleh Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas selaku moderator.
Sembilan panelis ditunjuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk merumuskan pertanyaan dalam debat cawapres.
Sembilan panelis itu adalah Samsul Rizal (Rektor Universitas Syiah Kuala), Yudian Wahyudi (Rektor UIN Sunan Kalijaga), Chairil Effendi (Guru Besar Sastra Universitas Tanjungpura dan Dwia Aries Tina Pulubuhu (Rektor Universitas Hasanuddin Makassar).
Para panelis lainnya: Yos Johan Utama (Rektor Universitas Diponegoro), Subhilhar (Guru Besar Fisip Universitas Sumatera Utara), Radhar Panca Dahana (Budayawan), Anis Hidayah (Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care) dan David S. Perdanakusuma (Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia).
Editor: Agung DH