tirto.id - Debat Pilpres 2019 Ketiga antara Cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno telah berlangsung di Hotel Sultan, pada Minggu malam.
Setelah debat cawapres selesai, Sandiaga tak ingin berkomentar soal penampilan dirinya ketika beradu pendapat dengan Ma'ruf.
"Saya tidak ingin menilai. Biarkan masyarakat yang menilai. Saya hanya ingin bersyukur semua lancar, biarkan masyarakat yang menilai. Saya ucapkan terima kasih Pak Kyai sudah jadi mitra luar biasa malam ini," kata Sandiaga di Sultan Hotel, Minggu (17/3/2019) malam.
Sandiaga Nilai Format Acara Debat Ketiga Lebih Baik
Sandiaga menilai debat ketiga yang baru saja terlaksana lebih baik dan lebih informatif ketimbang dua debat terakhir.
"Format yang terbaru dari KPU bisa menampilkan sesi yang informatif. Dan kita harapkan ini bisa jadi format di debat-debat berikutnya," ujar Sandiaga.
"Dari tiga forum debat [Pilpres 2019], ini mungkin forum yang bisa membantu masyarakat untuk menentukan pilihan secara mantap," dia menambahkan.
Dia berharap pembahasan dalam Debat Pilpres 2019 Ketiga bisa membantu masyarakat untuk bisa memberikan pilihan kepada Prabowo-Sandiaga.
"Kami pastikan untuk pemilih yang belum mantap memilih, bisa memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi karena kami fokus menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat," ujar dia.
Debat Cawapres Ma'ruf Amin vs Sandiaga Uno dimulai pada pukul 20.00 WIB. Debat ketiga itu disiarkan langsung oleh Trans TV, Trans 7, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Trans Vision dan detikcom.
Debat ini membahas tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. Debat cawapres itu dipandu oleh Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas sebagai moderator.
Ada sembilan panelis yang ditunjuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk merumuskan pertanyaan dalam debat cawapres.
Mereka adalah Samsul Rizal (Rektor Universitas Syiah Kuala), Yudian Wahyudi (Rektor UIN Sunan Kalijaga), Chairil Effendi (Guru Besar Sastra Universitas Tanjungpura dan Dwia Aries Tina Pulubuhu (Rektor Universitas Hasanuddin Makassar).
Sedangkan 5 panelis lainnya: Yos Johan Utama (Rektor Universitas Diponegoro), Subhilhar (Guru Besar Fisip Universitas Sumatera Utara), Radhar Panca Dahana (Budayawan), Anis Hidayah (Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care) dan David S. Perdanakusuma (Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia).
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom