tirto.id - Massa aksi bela tauhid jilid II akan menggelar aksi di Istana Negara hari Jumat (2/11/2018). Salah satu peserta aksi dari GNPF Ulama, Damai Hari Lubis menyatakan bahwa massa ingin menuntut proses hukum kepada pembakar bendera hitam berkalimat tauhid di peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Jawa Barat.
Damai menegaskan bahwa, setelah salat berjamaah di Masjid Istiqlal, massa akan berjalan menuju Istana Negara. Mereka berharap akan ada perwakilan dari pemerintah, utamanya Presiden Joko Widodo untuk menemui perwakilan massa.
"Kita berharapnya begitu. Atau perwakilan dari pemerintah," kata Damai pada Tirto, Kamis (1/11/2018).
Meski demikian, ia tidak keberatan apabila Jokowi tidak ada asalkan aparat penegak hukum mengabulkan tuntutan massa, yakni menerapkan pidana pada ormas pembakar bendera berkalimat tauhid dengan UU Ormas. Ormas yang dimaksud Damai adalah Barisan Ansor serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama.
"Yang penting kita menyampaikan saja aspirasi," tegasnya.
Dia menilai bahwa beberapa pihak termasuk pemerintah menganggap masalah itu sudah diselesaikan dengan pertemuan beberapa ormas Islam dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun Damai belum berpikiran demikian karena sampai sekarang pihak yang menuntut pidana malah tidak dihndang, yakni GNPF Ulama.
"Itu aneh kan, mestinya kan orang yang minta masalah itu diselesaikan dengan hukum [yang diundang]," katanya lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo