tirto.id - GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni 212 akan menggelar Aksi Bela Tauhid atau yang mereka sebut sebagai aksi 211. Aksi ini akan digelar pada besok Jumat, 2 November 2018, sebagai lanjutan dari Aksi Bela Tauhid sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh anggora GNPF Ulama, Damai Hari Lubis kepada reporter Tirto. Menurutnya, Aksi Bela Tauhid ini akan dihadiri beberapa tokoh PA 212 seperti Ketua Media Centre PA212 Novel Bamukmin dan Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif.
Damai mengatakan, jumlah orang yang akan mengikuti aksi tersebut diperkirakan 20 ribu orang. Ia juga mengatakan bahwa aksi ini akan dilakukan setelah salat Jumat di Masjid Istiqlal.
"Kira-kira mungkin 20 ribu. Dari Masjid Istiqlal salat Jumat bareng sampai Istana Merdeka," kata Damai, Kamis (1/11/2018).
Damai menegaskan surat pemberitahuan aksi tersebut sudah diberikan ke Polda Metro Jaya pada hari Selasa (30/10/2018). Hal ini sudah direncanakan melalui imbauan ulama pada Aksi Bela Tauhid sebelumnya.
"Semua ikut. Komponen, elemen ikut. Penggeraknya tadi, imbauan lama disikapi oleh PA 212," kata Damai lagi.
Menurut Damai, tuntutan masyarakat yang tergabung dalam Aksi Bela Tauhid jilid II ini masih sama, yakni menuntut proses hukum pada pembakar bendera hitam berkalimat tauhid di Limbangan, Garut, Senin (22/10/2018).
Damai meminta pihak Barisan Ansor serbaguna (Banser) NU ditindak dengan menggunakan Undang-undang tentang ormas.
Dua orang yang melakukan pembakaran hanya dijadikan tersangka terkait membuat kegaduhan. Ancaman maksimal hukuman mereka maksimal tiga minggu penjara atau denda Rp 900.
Sementara itu, Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya Kombes Umar Effendi mengaku bahwa pihaknya sudah menerima pemberitahuan soal aksi itu.
Surat pemberitahuan itu sudah masuk ke Polda Metro Jaya. Terkait perkiraan jumlah massa, ia merasa tak akan jauh berbeda dengan demo sebelumnya sekitar 1.000 orang. "Enggak sampai lah [kalau 20 ribu]," kata Umar pada Tirto tanpa mau merinci jumlah massa dalam surat pemberitahuan.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto