tirto.id - Sejumlah klub Liga 1 2020 mengungkapkan rasa kecewa atas hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Liga Indonesi Baru (PT LIB) yang digelar Senin (18/5/2020) kemarin. Dana subsidi, termasuk tunggakannya, untuk masih belum pasti karena tidak dibahas rinci.
Sebelumnya RUPS-LB diagendakan membahas nasib kompetisi di tengah situasi pandemi dan pencairan dana subsidi termin kedua yang belum dibayarkan PT LIB kepada klub-klub peserta.
“Di RUPS-LB kami belum mendapatkan gambaran pasti perihal skema pembayaran utang PT LIB ke klub untuk utang rating dan ranking klub kompetisi 2017, serta pelunasan utang LIB ke klub untuk Elit Pro Akademi musim 2018,” ucap asisten manajer Barito Putera, M. Ikhsan Kamil, seperti diwartakan Antara, Selasa (19/5/2020).
Menurut Ikhsan, rapat lebih banyak mengarah pada laporan kegiatan PT LIB, laporan keuangan Januari hingga Mei 2020, proyeksi bisnis, dan pengunduran diri sejumlah komisaris.
Adapun agenda utama soal kelanjutan Liga 1 dan dana subsidi tidak dibahas secara rinci serta belum menemui titik terang.
Klub-klub Liga 1 Kecewa
Borneo FC juga senada dengan Barito Putera. Nabil Husein selaku Presiden Borneo FC mengatakan, rapat tersebut hanya fokus pada satu topik yaitu pengunduran diri dirut dan direksi saja.
Tak ketinggalan, Persiraja Banda Aceh juga berharap dana subsidi termin kedua bagi klub dapat cair tepat waktu. Presiden klub Nazaruddin Dek Gam berharap, mundurnya beberapa direksi diharapkan bisa membuat pengelolaan kompetisi semakin baik.
“Kita apresiasi atas hasil dari RUPS siang tadi [kemarin]. Tentunya kita berharap dengan pengunduran beberapa direksi tadi membawa perubahan yang lebih baik di tubuh PT LIB, termasuk subsidi dicairkan tepat waktu,” kata Nazaruddin Dek Gam.
Asa serupa digaungkan pula oleh Persipura Jayapura. Manajer Benhur Tommi Mano berharap tidak ada konflik antara PT LIB dan PSSI. Menurutnya, seluruh pihak mesti mempunyai visi yang sama untuk memajukan sepak bola Indonesia.
“Jangan kita aneh-aneh lagi, sudahlah, kami bosan lihat pertikaian yang terjadi baik di PSSI maupun di PT LIB, berhentilah. Biarkan kerja profesional di LIB dikerjakan oleh tenaga yang profesional,” paparnya.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Iswara N Raditya