Menuju konten utama

Trump Tidak akan Ikut Pilpres AS Lagi Jika Kalah di 2024

Trump meyakini bisa memenangkan Pilpres AS 2024 sehingga tidak berpikir untuk maju di Pilpres setelah 2024.

Trump Tidak akan Ikut Pilpres AS Lagi Jika Kalah di 2024
Mantan Presiden Donald Trump berjalan untuk berbicara dengan wartawan sebelum berangkat dari Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, Kamis, 24 Agustus 2023, di Atlanta. (Foto AP/Alex Brandon)

tirto.id - Calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, memastikan Pilpres AS 2024 sebagai pilpres terakhir yang akan diikutinya. Pria yang berumur 78 tahun itu tidak berpikir untuk ikut Pemilu sebagai calon presiden lagi setelah Pilpres AS 2024.

"Tidak, saya tidak akan. Saya pikir begitu, itu saja. Saya tidak punya rencana ke arah itu. Mudah-mudahan, kita akan berhasil," kata Trump dalam program "Full Measure" yang dipandu Sharyl Attkisson, sebagaimana dikutip VOA Indonesia, Senin (23/9/2024).

Saat ini, Trump tengah berupaya untuk memenangkan Pilpres AS 2024. Ia disebut kalah tipis dari kompetitornya sekaligus Calon Presiden dari Partai Republik, Kamala Harris, dalam sejumlah survey.

Hingga saat ini, Trump terus menyalahkan Presiden AS, Joe Biden, dan Partai Demokrat dengan menuduh kecurangan dalam Pilpres AS 2020 lalu. Ia pun dikenakan tuntutan federal di negara bagian karena berusaha membatalkan hasil pemilu kala itu.

Namun, Trump membantah melakukan kesalahan dan menganggap dakwaan sebagai serangan politik. Trump mengklaim jika ia kalah pada Pilpres 2024, maka hal itu akan memberi konsekuensi serius.

Saat ini, Trump meluncurkan beragam usaha bisnis selama kampanye, termasuk pendirian Trump Media, NFT, sepatu kets, hingga koin kripto bermerk Trump.

Sementara itu, Harris menyatakan bahwa Pilpres 2024 adalah momen penting bagi demokrasi Amerika Serikat, meski ia berupaya untuk fokus pada isu-isu yang berdampak pada masyarakat, seperti biaya hidup dan perumahan.

Ketika ditanya apakah jeda empat tahun membantunya merancang rencana dan menentukan siapa yang bisa dipercaya sebagai sekutu, Trump menjawab, "Akan lebih mudah jika saya melakukannya ... secara bersamaan."

"Namun manfaatnya lebih dari apa pun, ini menunjukkan betapa buruknya mereka," imbuhnya.

Sumber: VOA Indonesia

#voaindonesia

Baca juga artikel terkait PILPRES AS 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky