Menuju konten utama

Trump Terancam Dimakzulkan Setelah Pecat Direktur FBI

Seorang sejarawan AS menilai Presiden AS Donald Trump saat ini bisa saja dimakzulkan terkait langkahnya memecat direktur FBI beberapa waktu lalu.

Trump Terancam Dimakzulkan Setelah Pecat Direktur FBI
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengacungkan jempol saat meninggalkan Gedung Putih di Washington, dalam perjalanan menuju Harrisburg, Pennsylvania, Sabtu (29/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

tirto.id - Langkah Presiden Trump memecat Direktur FBI James Comey dinilai jauh lebih serius ketimbang skandal Watergate. Karenanya, saat ini langkah Trump tersebut sudah cukup menjadi alasan untuk menjatuhkannya lewat pemakzulan atau impeachment.

Pernyataan ini dikemukakan Allan Lichtman, seorang sejarawan yang pernah memprediksi Donald Trump memenangkan Pemilu AS November tahun lalu.

Allan Lichtman, profesor sejarah pada American University, terkenal di seantero AS karena berulang kali tepat memprediksi hasil Pemilu AS sejak Pemilu November 1984. Dia juga penulis buku "The Case for Impeachment".

"Bisa dikatakan dia kini dapat dimakzulkan," kata Lichtman kepada Newsweek.

"Bisa dikatakan dia telah menghambat proses hukum dan telah melanggar klausa gaji [berkaitan dengan penerimaan hadiah dari pemerintah asing]. Saya tidak bilang dia mesti dimakzulkan saat ini juga, saya menyerukan penyelidikan untuk pemakzulan," kata dia.

Seperti dilansir Antara, pemecatan Comey terjadi di tengah penyelidikan oleh mantan direktur FBI itu atas dugaan intervensi Rusia dalam Pemilu AS 2016 dan kemungkinan persekongkolan Rusia dengan tim Trump.

Trump telah menggeser narasi masalah ini setelah Gedung Putih berdalih bahwa pemecatan Comey itu atas rekomendasi Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein yang didasarkan kepada catatan cara penanganan Comey untuk investigasi server email pribadi Hillary Clinton.

"Manakala saya memutuskan lakukan saja, saya bicara pada diri sendiri, saya katakan, 'Anda tahu, masalah Rusia dengan Trump ini telah dibesar-besarkan, ini dalih Demokrat karena kalah pada Pemilu yang tak seharusnya mereka menangkan," kata Trump kepada NBC News, Kamis (11/5/2017) lalu.

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari