Menuju konten utama

Trump Teken Perintah Eksekutif Satukan Imigran dengan Anak-Anaknya

Trump telah tunduk pada tekanan publik dengan menandatangani perintah eksekutif untuk "menjaga anggota keluarga tetap bersama" dalam tahanan migran.

Trump Teken Perintah Eksekutif Satukan Imigran dengan Anak-Anaknya
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst

tirto.id - Presiden AS Donald Trump mulai mengubah kebijakan imigrasi yang dibuatnya sendiri. Keputusan ini diambil di tengah kemarahan internasional atas pemisahan para imigran yang tidak terdokumentasi dengan anak-anaknya.

Trump telah tunduk pada tekanan publik dengan menandatangani sebuah perintah eksekutif yang berjanji untuk "menjaga anggota keluarga tetap bersama" dalam tahanan migran.

Dia mengatakan telah terpengaruh oleh gambar anak-anak yang diambil dari orang tua ketika mereka dipenjara karena melakukan penyeberangan perbatasan secara ilegal.

"Ini tentang menjaga keluarga bersama, sementara pada saat yang sama memastikan bahwa kita memiliki perbatasan yang sangat kuat, sangat kuat," kata Trump saat menandatangani perintah eksekutif itu di Ruang Oval Gedung Putih, Rabu (20/6/2018) waktu setempat, seperti dilansir BBC.

Perintah Trump ini juga memindahkan orang tua dengan anak-anak ke garis depan untuk proses imigrasi dan meminta Departemen Pertahanan untuk membantu mereka. Namun, keluarga yang sudah dipisahkan oleh kebijakan sebelumnya tidak dibahas dalam keputusan baru ini.

Para pejabat imigrasi AS mengatakan sebanyak 2.342 anak dipisahkan dari 2.206 orang tua antara 5 Mei dan 9 Juni.

Adapun perintah eksekutif berisi instruksi agar:

- keluarga imigran harus ditahan bersama sementara kasus hukum mereka dipertimbangkan,

- mempercepat kasus imigrasi yang melibatkan keluarga, dan

- meminta modifikasi putusan pengadilan yang menentukan berapa lama anak imigran dapat ditahan.

Meski begitu, Trump tidak mengakhiri kebijakan "nol toleransi" yang menyerukan penuntutan pidana para imigran yang melintasi perbatasan secara ilegal.

Pada April, Jaksa Agung Jeff Sessions mengadopsi pendekatan nol toleransi untuk penyeberangan ilegal di perbatasan AS-Meksiko, yang mengusulkan bahwa semua imigran yang ditangkap harus dituntut secara kriminal di bawah undang-undang pidana negara.

Sementara dipenjara karena menunggu persidangan, para imigran itu telah dipisahkan dari anak-anak mereka. Protokol AS melarang anak-anak ditahan. Sebab, meskipun orang tua mereka dituduh melakukan kejahatan, anak-anak mereka tidak.

Mengutip laman ABC, Ibu Negara Melania Trump dan putrinya Ivanka Trump termasuk di antara mereka yang mendesak Presiden untuk melakukan sesuatu pada pemisahan keluarga imigran.

"Ivanka merasa kukuh. Istri saya pun sangat yakin tentang hal itu. Saya merasa bersungguh-sungguh tentang itu," kata Trump. "Kurasa siapa pun yang punya hati akan sangat merasakannya."

Langkah itu adalah pembalikan kebijakan paling signifikan oleh Trump sejak ia menjabat pada Januari 2017.

Presiden sebelumnya mengatakan "Anda tidak dapat melakukannya [mengubah kebijakan imigrasi] melalui perintah eksekutif." Ia bersikeras bahwa hanya Kongres yang dapat memperbaiki kebijakan dengan melalui reformasi imigrasi.

Pemimpin kongres Republik Paul Ryan mengatakan DPR akan memilih pada Kamis "terkait undang-undang untuk menjaga keluarga [imigran] bersama" ini.

Dia tidak segera memberikan rincian dari aturan baru ini, tetapi mengatakan langkah itu akan menyelesaikan masalah para Dreamers – migran dewasa tanpa dokumen yang masuk AS sebagai anak-anak – "dengan cara yang sangat elegan."

"Di bawah undang-undang ini, ketika orang-orang dituntut karena secara ilegal melintasi perbatasan, keluarga akan tetap bersama di bawah tahanan Departemen Keamanan Dalam Negeri sepanjang proses hukum mereka," kata dia menjelaskan.

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari