tirto.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak akan menghadiri acara White House Correspondents' Association Dinner. Sebuah acara makan malam tahunan bergengsi yang menarik para selebritas, politikus, dan jurnalis.
"Saya tidak akan menghadiri White House Correspondents' Association Dinner tahun ini. Tolong doakan semua baik dan menikmati malam yang luar biasa!" tulis Trump di Twitter pada Sabtu (25/2/2017).
Meski Trump tak hadir, para jurnalis di Gedung Putih tetap akan menggelar acara makan malamnya yang akan berlangsung pada 29 April 2017 mendatang.
Trump memang membuat hubungan yang tak harmonis dengan pers, baik selama masa kampanye, maupun setelah menjadi Presiden. Ia bahkan menuding wartawan sebagai "musuh masyarakat" dan sering mengkritik media serta reporter yang meliput hal yang tidak dia sukai.
Acara yang digelar di Washington itu biasanya menarik kedatangan para bintang film, politikus, dan pemimpin bisnis yang ingin mendengar pidato lucu presiden yang sedang menjabat.
“Makan malam ini sudah dan akan terus menjadi perayaan Amandemen Pertama dan pentingnya peran media berita mandiri di republik yang sehat," kata Jeff Mason, koresponden Reuters di Gedung Putih yang memimpin asosiasi tersebut tahun ini.
Menurut laporan Antara, Ronald Reagan adalah presiden terakhir yang tidak menghadiri acara itu setelah dia ditembak tahun 1981. Beberapa media penyiar berita seperti Bloomberg News dan New Yorker menyatakan mereka tidak akan menggelar pesta mewah yang melengkapi acara itu pada masa lalu.
Pada Jumat, Gedung Putih mengecualikan beberapa organisasi berita utama Amerika Serikat dari acara taklimat singkat yang digelar juru bicara Gedung Putih. Reporter CNN, The New York Times, Politico, The Los Angeles Times dan BuzzFeed tidak diizinkan mengikuti sesi di kantor juru bicara Gedung Putih Sean Spicer, keputusan yang memicu protes keras.
Acara makan malam itu biasanya menjadi berita, tahun 2011 Presiden Barack Obama menyampaikan pernyataan pedas terhadap Trump, ia bercanda bahwa pengusaha itu, yang duduk dengan muka tanpa ekspresi di antara hadirin, selanjutnya akan beralih dari mempertanyakan kewarganegaraan Obama ke mencari tahu "apakah kita memalsukan pendaratan ke bulan."
Para kritikus mengatakan acara itu justru akan mendorong para jurnalis makin dekat dengan para politikus yang seharusnya mereka liput secara agresif.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto