Menuju konten utama

Tren Mudik Kalangan Tajir di Indonesia

Sejumlah kalangan tajir pulang ke kampung halaman dengan menyarter pesawat pribadi. Tren baru ini setidaknya sudah dilakoni kaum berduit sejak dua tahun terakhir.

Tren Mudik Kalangan Tajir di Indonesia
Ilustrasi. Melakukan perjalanan dengan menggunakan jet pribadi. Foto/iStock

tirto.id -

Menjelang lebaran tahun lalu, Maia Estianty bikin keramaian warganet. Ia dan anak-anaknya mudik dengan jet pribadi. Terlihat Maia, Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani serta dua lelaki berpose di samping jet pribadi sebelum mudik ke Surabaya, Juli tahun lalu.

Ada pula foto Al, El, dan Dul di dalam kabin pesawat mewah. Dalam kabin pesawat itu ada enam kursi berbalut kulit berwana cokelat. Anak-anak Ahmad Dhani dan Maia itu duduk di kursi dengan sabuk pengaman sudah terpasang.

Tidak cuma keluarga Maia yang tahun lalu mudik dengan menggunakan pesawat pribadi sewaan. Selebritas macam Syahrini pun mudik dengan menyewa sebuah helikopter. Dalam akun Instagram, Syahrini mengunggah video berdurasi sekitar 60 detik saat hendak menaiki helikopter.

“Bye bye Sukabumi... Bye bye Macet. Sebelum terbang, wajib cium telapak tangan Mama dan memeluknya!” tulis Syahrini, Juli tahun lalu. Sebelumnya, Syahrini sudah beberapa kali memamerkan liburannya menaiki jet pribadi.

Mudik mewah menggunakan jet atau helikopter sewaan menjadi tren baru bagi segelintir orang Indonesia. Selebritas seperti Maia, Syahrini, dan Deddy Corbuzier sempat memamerkan berpergian dengan menggunakan jet pribadi.

Sesungguhnya tren ini bukanlah barang baru. Sejumlah pejabat, politikus, dan pengusaha sudah terlebih dulu melakukannya meski minim pemberitaan, tidak seperti para seleb yang doyan memamerkan aktivitasnya. Menteri Susi Pudjiastuti, misalnya, yang memang memiliki penerbangan Susi Air, hampir setiap mudik menggunakan pesawat pribadi. Susi menerbangkan sendiri pesawat itu dan turun di landasan miliknya di Pangandaran, Jawa Barat.

Lahan Bisnis buat Kaum Berduit

Mudik mewah menjadi bahan omongan ketika para seleb memopulerkannya. Sejumlah perusahaan sewa pesawat dan helikopter pribadi pun mulai menawarkan paket perjalanan mudik atau liburan mewah.

Tahun ini, Bank Negara Indonesia (BNI) menawarkan layanan mudik mewah bagi nasabah BNI Emerald, yakni nasabah dengan saldo tabungan sebesar Rp1 miliar, untuk bisa menikmati layanan penyewaan pesawat dengan cara lebih gampang melalui BNI.

Layanan mudik via pesawat jet pribadi ini memiliki sembilan kota tujuan: Yogyakarta, Cilacap, Solo, Surabaya, Pangkalan Bun (Kalimantan Tengah), Denpasar, Lombok, Ujung Pandang, dan Selatar (Singapura). Semuanya berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Pesawat jet yang disediakan oleh BNI adalah Phenom 300 dengan kapasitas enam penumpang dan Hacker 900 XP dengan kapasitas delapan penumpang. Layanan ini menyasar kaum tajir. Tarifnya antara Rp151,2 juta dan Rp411,7 juta.

Whitesky Aviaton, perusahaan jasa penyewaan pesawat pribadi, menawarkan paket mudik Heli City dengan rute Jakarta-Bandung sejak dua tahun terakhir. Pejabat eksekutif tertinggi (CEO) PT Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja mengklaim bahwa banyak respons begitu program itu dilansir.

“Tahun lalu kita bisa support 30 flight dari 600 penelepon. Untuk mudik tahun ini saya belum cek, tapi tahun lalu 30 trip dalam 10 hari, lumayan ramai,” ujarnya kepada Tirto.

Mereka memasang tarif Rp14 juta untuk helikopter berkapasitas enam penumpang dengan rute Jakarta-Bandung. Whitesky Aviation mengklaim bahwa pesanan untuk perjalanan mudik tahun ini sudah penuh dari 17 Juni hingga 30 Juni.

“Dalam sehari ada empat penerbangan pergi-pulang dari Jakarta-Bandung-Jakarta,” kata direktur pemasaran Whitesky Aviation Ari Nurwanda.

Infografik HL Mudik Orang Kaya

Tak Cuma Para Seleb

Indra Wahyudi, pengusaha distributor oli di Jakarta, tidak melewatkan kesempatan menikmati mudik mewah. Pada 2016 lalu ia mengajak keluarganya ke Bandung dengan menyewa helikopter dari Whitesky Aviation. Indra berangkat dari Waduk Pluit dan mendarat di Pasar Apung, Bandung.

“Tahun lalu saya, tiga anak saya, istri saya dan ibu mertua saya. Ya pengin merasakan saja sensasi berbeda naik helikopter. Itu menjadi pengalaman buat saya,” kata Indra kepada Tirto.

Keluarga Indra mengatakan “sangat antusias” selama perjalanan 45 menit. Mereka terus-menerus berdecak kagum bisa menghindari macet di ibukota, tidak seperti mayoritas pemudik. Indra antusias bisa mengobrol dengan pilot selama penerbangan.

“Kalau pesawat biasa kita tidak bisa ngobrol sama pilotnya. Kalau ini bisa. Kita bisa tanya-tanya, seru sekali,” katanya. “Tidak kena macet juga. Cepat juga.”

Saat Indra mengunggah pengalamannya di akun media sosial, muncul beragam komentar dari rekan-rekannya. Sebagian rekannya, yang berduit tentu saja, menganggap pengalaman Indra cukup seru apalagi tarif penerbangannya terjangkau. Namun, ada pula komentar miring dengan membandingkan mudik lewat jalur darat yang lebih murah.

“Ada pendapat beda itu enggak masalah. Tapi sebagian besar justru bilang seru, ingin juga mencoba pengalaman,” ujar Indra.

Indra kini berencana mencoba sesuatu yang berbeda jika memiliki kesempatan dan rezeki. Ia ingin menyewa jet pribadi untuk berlibur bersama keluarga.

“Pertama, karena belum pernah juga, jadi penasaran. Kedua, harus ada rute yang berbeda—kalau cuma ke Bandung, itu sudah sering. Kalau ada rute lain pasti seru,” kata Indra.

Anda tertarik mencobanya?

Baca juga artikel terkait MUDIK atau tulisan lainnya dari Mawa Kresna

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Mawa Kresna
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti