tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah selesai menggelar debat perdana calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) pukul 20.00 WIB.
Debat yang diikuti oleh pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ini berlangsung sekitar 90 menit.
Pada debat perdana kali ini adalah satu dari lima rangkaian debat yang akan dilaksanakan sesuai dengan amanat UU No 7/2017 tentang pemilu. Debat ini terbagi dalam enam segmen yang dipandu oleh moderator Ira Koesno dan Imam Priyono.
Berikut transkrip lengkap Debat Capres-Cawapres Pilpres 2019 segmen enam:
Kedua pasangan capres dan cawapres menyampaikan pernyataan penutup serta tambahan elaborasi.
Ira Koesno: Para paslon harap menyimak. Sampaikan penutup yang bernuansa menyejukkan, termasuk apresiasi para paslon terhadap lawan debat anda pada malam hari ini selama debat berlangsung. Dua pesan utama yaitu damai dan hal-hal positif.
Pernyataan penutup dari Paslon 01:
Joko Widodo: Kami tidak ingin banyak bicara, kami sudah paham persoalan bangsa ini dan tahu apa yang harus kami lakukan. Kami tidak punya potongan diktator atau otoriter. Kami tidak punya rekam jejak melanggar HAM. Kami tidak punya rekam jejak melakukan kekerasan. Kami juga tidak punya rekam jejak masalah korupsi.
Jokowi-Amin akan pertaruhkan jabatan, reputasi, dan akan kami gunakan semua kewenangan yang kami miliki untuk perbaikan bangsa ini.
Ira Koesno: Ada hal-hal positif yang harus diapresiasi dari pasangan lawan debat malam ini. Silakan paslon 01.
Joko Widodo: Cukup.
Pernyataan penutup dari paslon nomor urut 02
Prabowo Subianto: Saudara-saudara sekalian. Kepastian hukum, penegakan hukum, institusi institusi hukum terutama hakim, jaksa, dan polisi adalah prasyarat bagi suatu negara yang berhasil.
Untuk itu apabila kami menerima mandat dari rakyat, ini yang akan kami perkuat. Hal ini akan kami perbaiki, terutama kami akan bicara realistis. Untuk orang supaya kuat, supaya tidak korup ini yang harus kita bangun penyelesaiannya.
Jadi yang kami ingin adalah bicara penyelesaian akar masalah. Kita tidak mau cari kesalahan kecil ini atau kita mau mengatakan ini salah, itu salah, siapa yang salah, tidak. Kami melihat ini persoalan bangsa. Kami ingin menyelesaikan akar masalah karena itu. Kami bertekad untuk menghentikan kebocoran.
Kami bertekad menaikkan tax ratio. Kami yakin negara ini sangat kaya, tetapi terjadi kebocoran kekayaan. Kekayaan kita mengalir keluar negeri ini bukan “salah siapa saja?” Ini salah kita bersama, sebagai bangsa. Dan ini kesalahan elite yang membiarkan ini sudah puluhan tahun.
Kita mau cari jalan keluarnya. Kita perbaiki, kita lipat gandakan gaji-gaji hakim, jaksa, dan polisi. Dan dengan demikian kita berharap akan ada lembaga hakim, lembaga polisi lembaga jaksa yang tidak dapat di korupsi. Mereka incorruptable of our country kita harus cari the best and brightest untuk di lembaga-lembaga itu supaya mereka menjadi pilar sehingga kita bebas dari korupsi.
Ira Koesno: Ini kelihatannya fair Mam, karena dari paslon 01 maupun paslon 02 belum ada atau tidak ada yang memberikan apresiasi pada malam hari ini. Tetapi kita sambut ya, kita tepuk tangan untuk paslon 01 dan paslon 02. Pak Jokowi, Pak Ma’ruf Amin, Pak Prabowo, Pak Sandi.
Prabowo Subianto: Namanya debat harus seru.
Imam Priyono: Iya.
Ira Koesno: Kita boleh kembali dulu. Ini belum selesai pak hahaha. Silahkan Pak Jokowi, Pak Ma'ruf, Pak Prabowo
Imam Priyono: Kita kembali sejenak pak.
Ira Koesno: Ini masih bagiannya moderator Pak, jadi belum boleh difoto.
Imam Priyono: Ini karena begitu akrab dan hangatnya keempat paslon.
Ira Koesno: Jadi tidak memberikan hal-hal positif apresiasi, tetapi hangat. Baik jadi para penonton, pendengar, dan warganet, inilah akhir debat pertama Capres Wapres 2019. Masih akan ada 4 debat lagi yang diselenggarakan oleh KPU dan semoga debat perdana ini mampu membantu memantapkan pilihan Anda, pilihan rasional dengan tetap menghormati perbedaan yang ada. Jangan sampai perbedaan mencabik-cabik dan melemahkan kita sendiri untuk Anda.
Imam Priyono: Khususnya warganet, ada kutipan dari seorang teman pegiat media sosial yang baru saja berpulang, media sosial itu ibarat jendela kecil untuk menafsir siapa kita, rawatlah demi masa depan yang lebih baik. Bijaksanalah menggunakan jari-jari Anda.
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno