Menuju konten utama

Transkrip Lengkap Debat Perdana Pilpres 2019 Segmen Empat

Transkrip lengkap Debat Capres-Cawapres Pilpres 2019 pada segmen empat antara dua kandidat Jokowi-Maruf dan Prabowo Sandiaga.

Transkrip Lengkap Debat Perdana Pilpres 2019 Segmen Empat
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kanan) bersalaman dengan capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). ANTARA FOTO/Setneg-Agus Suparto/foc.

tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah selesai menggelar debat perdana calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) pukul 20.00 WIB.

Debat yang diikuti oleh pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ini berlangsung sekitar 90 menit.

Pada debat perdana kali ini adalah satu dari lima rangkaian debat yang akan dilaksanakan sesuai dengan amanat UU No 7/2017 tentang pemilu. Debat ini terbagi dalam enam segmen yang dipandu oleh moderator Ira Koesno dan Imam Priyono.

Berikut transkrip lengkap Debat Capres-Cawapres Pilpres 2019 segmen empat:

Segmen 4

Gagasan murni yang berasal dari para paslon, tidak ada kisi-kisi, tidak ada pertanyaan terbuka, dan jawaban pertanyaan akan ditanggapi oleh paslon penanya untuk kemudian direspon kembali oleh pasangan lainnya.

Segmen ini akan dimulai dari tema hukum dan hak asasi manusia atau HAM sesuai dengan hasil pengundian yang telah dilakukan sebelumnya.

Pertanyaan dari Joko Widodo:

Terima kasih, dalam visi misi Bapak menyebutkan bahwa setiap kebijakan Akan perspektif gender dan pemberdayaan dan perempuan akan memprioritaskan pemberdayaan perempuan.

Tapi saya melihat dalam struktur pengurusan partai yang bapak pimpin jabatan jabatan strategis seperti Ketua Umum, Ketua Dewan Pembina, Ketua Dewan Penasehat, Ketua Dewan, Ketua Harian, Wakil Ketua Harian, Sekjen bendahara, semuanya laki-laki.

Bagaimana bapak menjabat menjawab ini? Konsistensi ini?

Maruf Amin: Ini bapak..

Jawaban dari Prabowo Subianto:

Baik, saya ingin jelaskan partikel kami adalah partai muda. Partai baru kami baru berdiri kurang lebih 10 tahun dan pada saat penyusunan tentunya kita memilih dan menunjuk siapa yang paling pertama dan paling mau untuk muncul, tetapi benar yang Bapak sebut, tapi yang di eselon-eselon seperti sebagai waktu contoh Wakil Ketua Umum saya kira cukup kita punya Wakil Ketua Umum Ibu Rahmawati Soekarno Putri.

Iya beliau bertanggung jawab untuk ideologi. Kita juga punya beberapa Wakil Ketua Umum lainnya, kemudian kita punya sayap partai yang namanya perempuan Indonesia Raya dan kita punya susunan caleg, saya kira mungkin terbanyak dari seluruh partai, Pak.

Undang-Undang kalau tidak salah mewajibkan 30 persen, kita mungkin sudah mendekati 40 persen, walau mungkin tidak sampai 40 tapi sudah mendekati dan itu tekad kami.

Jadi kita memang mengakui ini adalah suatu perjuangan, kita belum puas tapi kami membuka peluang sebesar besarnya untuk emak-emak perempuan untuk untuk bergerak dan sekarang pendukung kita yang paling keras adalah emak-emak di seluruh Indonesia, saya kira demikian.

Tambahan dari Sandiaga Uno: Saya bukan Gerindra lagi pak, gak bisa jawab Pak.

Prabowo Subianto: Oh ya benar-benar benar sorry sorry.

Sandiaga Uno: Kecuali bapak angkat lagi, Pak

Prabowo Subianto: Gak, jangan-jangan .

Tanggapan jawaban dari paslon 02

Joko Widodo: Iya sebetulnya saya tidak harus menjawab lagi, karena Pak Prabowo mengakui, tetapi bahwa apa yang sudah diakui tadi kalau boleh bandingkan mohon maaf misalnya di kabinet saya.

Saat saya membentuk kabinet, ada 9 menteri perempuan yang menempati tempat-tempat strategis. Misalnya Menlu itu adalah Menteri Luar Negeri pertama, kemudian Menteri BUMN, Menteri Keuangan, kemudian Menteri LHK, kemudian Menteri yang berani dan nekat Menteri Kelautan dan Perikanan.

Dan saya juga pernah membentuk younger kapan saja KPK, terdiri dari 9 orang yang semua semuanya perempuan dan mereka bisa memilih komisioner yang..

Tanggapan Prabowo Subianto: Baik saya kira itu, tapi juga sekarang masyarakat juga menilai beberapa yang Bapak tadi banggakan, justru yang menunjukkan suatu kerugian kerugian besar bagi kepentingan bangsa dan rakyat.

Jadi menurut saya, kita jangan permasalahkan orang demi orang, ya kita masalahkan adalah kebijakan kebijakan yang dia hasilkan dan dia produk kan, jadi kalau dibilang masalah gender oke kita cari, kita bisa hitung jumlah tapi kalau kita bilang output kita bisa berlipat lagi, kita bisa berlipat lebih lama lagi, jangan hanya perempuan diangkat dan kita bangga, harus perempuan tapi juga cakap dan pro rakyat, dan tidak perempuan mengambil kebijakan kebijakan yang merugikan rakyat ini masalahnya, jadi saya tidak akan membanggakan hanya karena dia perempuan, kalau dia perempuan tapi dia tidak membela rakyat sendiri ya saya kira tidak perlu dibanggakan.

Bagian kedua masih pertanyaan dengan tema hukum dan hak asasi manusia atau HAM dan kali kesempatan kami berikan kepada paslon nomor 02 untuk bertanya.

Pertanyaan dari Paslon nomor urut 02.

Sandiaga Uno: Ya seperti kita ketahui, banyak hukum yang masih tumpang tindih dan salah satu dari pertanyaan yang sering ditanyakan kepada saya di masyarakat

Bagaimana lagi Bapak sudah 4 tahun bekerja untuk meyakinkan masyarakat bahwa tumpang tindih hukum dan lahirnya benturan-benturan kepentingan baru seperti penunjukan-penunjukan aparat hukum yang berafiliasi terhadap partai politik?

Bagaimana investasi bisa meningkat kalau ada kepastian hukum yang terus dipertanyakan, UKM sulit untuk berkembang, banyak sekali UKM yang menanyakan kepastian hukum, nah kami ingin menanyakan kepada Bapak bagaimana untuk memastikan dan ini terjadi seandainya Bapak mendapatkan amanah dari Allah subhaana Wata'ala untuk 5 tahun ke depan sementara bapak sudah 4 tahun menunjukkan ketidakberhasilan untuk kepastian hukum dan benturan kepentingan hadir di mana?

Jawaban dari paslon 01:

Joko Widodo: Saya akan lakukan revisi-revisi Undang-Undang yang menghambat berkembangnya UKM-UKM kita. Kita akan revisi banyak sekali Undang-Undang yang tidak pro pada investasi, kita juga akan perbaiki aparat-aparat yang tidak memberikan pengayoman tidak memberikan perlindungan terhadap rakyat kita, karena menurut saya hukum adalah bagaimana negara ini bisa melindungi rakyatnya.

Hukum harus bisa memberikan kepastian kepada investasi dan dunia. Usaha dan hukum juga tidak tebang pilih dan hukum betul-betul bisa memberikan rasa tenteram, rasa nyaman kepada seluruh rakyat Indonesia. Pak Kyai saya persilahkan untuk menambahkan.

Ma'ruf Amin: Program kami ke depan adalah melanjutkan reformasi di bidang hukum secara total, salah satunya adalah penataan regulasi.

Penataan regulasi itu menghilangkan yang tumpang tindih dan membuat regulasi peraturan yang berkualitas yang menguntungkan rakyat, memudahkan rakyat dan akan memberikan peluang terhadap investasi dan pengembang dan UKM, saya kira itu.

Tanggapan paslon 01 atas jawaban dari paslon 01

Prabowo Subianto: Jadi yang kita permasalahkan adalah bagaimana yang yang Bapak sebut tadi ya Pak Presiden Jokowi tadi sebut aparat-aparat yang tidak mengagumi ditutup. Sekarang masalah yang kita ingin tanya sebagaimana karena bapak sudah memimpin selama 4 tahun, jadi bagaimana apa yang-yang kita tunggu adalah sebetulnya apa yang bisa tak dilakukan segera sehingga tidak terjadi yang seperti yang kita kuatirkan semua itu? Sehingga terjadilah sekarang kesan bahwa penegakan hukum keadilan itu hanya untuk orang kuat, orang kaya, orang yang punya koneksi, yang tadi ditanya oleh Wakil Presiden saya Insya Allah mencolok ini.

Aneh jadi ditanya adalah bagaimana tanggapan Bapak, ya kalau jabatan-jabatan penting itu diserahkan kepada Kader yang aktif dari partai-partai politik dan bukan seorang yang benar netral.

Tanggapan Joko Widodo: Saya kira kita tidak boleh mendiskriminasi bahwa sebuah jabatan itu harus diberikan kepada, tidak kepada orang partai atau tidak ada harus kepada seorang profesional.

Menurut saya, jabatan itu yang paling penting seperti tadi bisa sampaikan ada sebuah merit sistem, ada sebuah proses rekrutmen yang betul, proses rekrutmen yang transparan, proses recrutment yang mengacu pada kompetensi, kepada integritas, kepada kapasitas, banyak kok aparat hukum yang berasal dari partai yang dalam memimpin juga sangat baik dan legendaris.

Misalnya Pak Baharuddin Lopa itu dari PPP, nyatanya memimpin kejaksaan juga bisa sangat baik. Kenapa harus jadi dibedakan ini yang partai, ini yang non partai saya kira sama saja buat saya, yang paling penting proses rekrutmen yang penuh.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Politik
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno