Menuju konten utama

Transaksi Nontunai di Jalan Tol Milik Jasa Marga Belum 100 Persen

Sampai 31 Oktober 2017, angka transaksi elektronik di jalan tol, yang dikelola oleh PT Jasa Marga, belum mencapai 100 persen.

Transaksi Nontunai di Jalan Tol Milik Jasa Marga Belum 100 Persen
(Ilustrasi) Pengendara truk membeli kartu elektronik tol (E-Toll) di loket pintu masuk Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (31/10/2017). ANTARA FOTO/Didik Suhartono.

tirto.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan tingkat transaksi elektronik atau non tunai di ruas tol milik perseroan itu, pada 31 Oktober 2017, ternyata baru 97,72 persen. Padahal, tanggal itu merupakan jadwal penetapan implementasi 100 persen transaksi elektronik di jalan tol.

"Artinya, saat implementasi, tak bisa capai 100 persen," kata AVP Komunikasi Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, di Jakarta, pada Rabu (1/11/2017) seperti dikutip Antara.

Menurut Heru, hal ini terjadi karena masih ada sebagian kecil pengguna tol melakukan transaksi tunai. Sebagian besar pengguna tol itu melakukan transaksi tunai karena masalah kurang saldo. Padahal, mereka sedang berada di ruas jalan tol yang dioperasikan dengan sistem tertutup.

Oleh karena itu, Heru mengimbau agar para pengguna jalan tol selalu memastikan kecukupan saldo uang elektronik, terutama ketika berencana menggunakan jalan tol dengan sistem tertutup. Hal itu sangat penting karena jika seluruh pengguna jalan telah memiliki uang elektronik dan melakukan "tapping" (penempelan uang elektronik di alat baca) di Gerbang Tol (GT) Masuk, maka pengguna jalan tetap dapat melanjutkan perjalanan.

Namun jika saldo yang dimiliki sebenarnya kurang, maka kendala akan terjadi saat pengguna jalan keluar dari jalan tol melalui GT Keluar, yakni ketika saldonya tidak cukup untuk membayar tarif sesuai perjalanan.

"Berkali-kali kami informasikan dan imbau untuk pastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum melakukan perjalanan," kata Heru.

Proses pengisian kembali atau tambahan saldo bisa dilakukan di sejumlah gerai yang bekerja sama dengan perbankan, ATM dan lain.

"Kami juga ingatkan bagi pengguna jalan tol agar melakukan proses menempelkan (tapping) kartu tol elektronik secara benar, baik di jalan tol sistem terbuka maupun sistem tertutup, " kata Heru.

Heru juga menjelaskan sejumlah langkah teknis sederhana agar proses transaksi elektronik di gerbang tol selesai dalam waktu cepat. Pertama, saat saat menempelkan kartu e-toll, pengguna langsung menempelkan (tapping) kartu pada alat baca mesin Gardu Tol Automates atau Gardu Semi Otomatis tanpa ragu.

Kedua, pengguna tidak menggesekkan kartu uang elektronik karena mesin akan lebih cepat bekerja jika kartu itu ditempelkan dalam posisi stabil selama beberapa detik. Ketiga, tunggu hingga Automatic Lane Barrier (ALB) atau palang gerbang terangkat sempurna. Terakhir, setelah lampu merah berubah menjadi warna hijau dan sisa saldo uang elektronik muncul di mesin Circuit Display Panel, barulah transaksi non tunai itu tuntas dan perjalanan dapat dilanjutkan.

PT. Jasa Marga Persero Tbk melalui akun media sosialnya telah mengumumkan bahwa mulai Selasa, 31 Oktober 2017 seluruh gerbang tol di Indonesia hanya melayani pembayaran nontunai.

Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah bekerja sama dengan perbankan dan Bank Indonesia sejak Mei 2017 dalam menggencar persiapan dan sosialisasi penerapan 100 persen elektronifikasi pembayaran jalan tol (e-toll) hari ini. Kebijakan ini juga termasuk dalam upaya meningkatkan Gerakan Nasional Nontunai yang pada 2019 ditargetkan mencapai 75 persen.

Ada pun tahapan-tahapan persiapan guna mencapai target di antaranya dengan mengintegrasikan beragam aplikasi uang elektronik (UE) dalam satu mesin pembaca (SAM Multiapplet), mengatur masuknya lebih banyak penerbit uang elektronik yang melayani jalan tol (multy issuer), dan kampanye masif pada 35 ruas tol di seluruh Indonesia.

Sejauh ini, sudah ada lima uang elektronik dari bank penerbit yang dapat digunakan di tol yakni PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk, PT. Bank Mandiri Persero Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dan satu bank swasta PT. Bank Central Asia Tbk. Selanjutnya, tiga bank lain akan bergabung dalam elektronifikasi pembayaran tol pada Desember 2017, yakni Bank Mega, Bank Nobu, dan Bank DKI.

Baca juga artikel terkait TRANSAKSI NONTUNAI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom