Menuju konten utama

Tolak Pembangunan ITF Libatkan Investor, PSI: Pemprov DKI akan Rugi

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menyarankan agar pembangunan ITF menggunakan dana APBD dengan sistem multiyears.

Tolak Pembangunan ITF Libatkan Investor, PSI: Pemprov DKI akan Rugi
Petugas membuang sampah di TPS Muara Baru, Jakarta, Senin (22/10/2018). ANTARA FOTO/Armansyah Putra/pras.

tirto.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Justin Adrian Untayana menolak rencana pembiayaan proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) oleh pihak ketiga. PSI menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merugi jika membangun ITF menggunakan uang investor.

“Apabila menggandeng investor untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut, maka investor akan menarik tipping fee pengelolaan sampah kepada Pemprov DKI Jakarta, kita akan rugi,” kata Justin melalui keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).

Justin mengatakan perikatan atas investasi biaya pembangunan ITF sebesar Rp5 triliun itu dapat membuat tipping fee berlangsung dalam kurun waktu 20-30 tahun. Hal itu sesuai dengan batas waktu yang dimungkinkan dalam perjanjian di Indonesia.

Dia menjelaskan saat Jakarta memproduksi 8.000 ton sampah per hari dan 1 ton sampah ditarik tipping fee sebesar Rp500 ribu, maka tiap tahunnya Pemprov DKI Jakarta harus membayar setidaknya Rp1,4 triliun kepada investor sebagai biaya pengelolaan sampah.

"Kalau perjanjiannya jangka panjang hingga 25 tahun, maka akan lebih dari Rp25 triliun yang harus digelontorkan ke investor, itu pun dengan catatan kuantitas sampah harian tersebut tidak bertambah dan tipping fee tidak naik dalam 25 tahun,” ucapnya.

Oleh karena itu, Justin menyarankan agar pembangunan ITF menggunakan dana APBD dengan sistem multiyears. Misalnya, biaya pembangunan ITF dibagi menjadi empat tahun sehingga lebih memungkinkan.

“Mengingat APBD 2023 saat ini masih dalam tahap perencanaan. Jangan sampai membangun proyek yang akan membebani keuangan kita kelak,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait SAMPAH JAKARTA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan